Reporter: SS. Kurniawan | Editor: S.S. Kurniawan
KONTAN.CO.ID - KIEV. Amerika Serikat (AS) telah memberikan data penting terkait jatuhnya pesawat Ukraina kepada Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy sebelum pertemuan dengan Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo pada Jumat (10/1) malam.
Melansir Reuters, Menteri Luar Negeri Ukraina Vadym Prystaiko lewat akun Twitter mengatakan, ia dan Presiden Ukraina bertemu perwakilan AS untuk menerima data yang akan diproses oleh para ahli, tanpa menguraikan sifat data.
Pesawat Ukraina International Airlines jatuh tak lama setelah lepas landas dari bandara Teheran pada Rabu (8/1). Di antara para korban adalah 82 warga Iran, 63 warga Kanada, 11 warga Ukraina, 10 warga Swedia, tiga warga Jerman, dan tiga warga Inggris.
Baca Juga: Presiden Ukraina: Versi rudal yang mengenai pesawat tidak dikesampingkan
Sebelumnya, Zelenskiy menyebutkan, kemungkinan rudal menjatuhkan pesawat itu yang menewaskan semua penumpang tidak dikesampingkan. "Tetapi belum dikonfirmasi," kata dia di akun Facebook-nya seperti dikutip Reuters.
"Mengingat pernyataan baru-baru ini oleh para pemimpin negara-negara di media, kami meminta semua mitra internasional, terutama Pemerintah Amerika Serikat, Kanada, dan Inggris, untuk menyerahkan data dan bukti mengenai bencana kepada komisi yang menyelidiki penyebab kecelakaan," ujarnya.
Zelenskiy menambahkan, dia akan membahas penyelidikan penyebab pesawat jatuh dengan Pompeo. "Tidak diragukan lagi, prioritas untuk Ukraina adalah untuk mengidentifikasi penyebab kecelakaan pesawat. Kami pasti akan menemukan kebenarannya," ujarnya.
Baca Juga: Iran: Operasi psikologis AS hanya menambah garam ke luka korban pesawat Ukraina
Mengutip Reuters, Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau, Kamis (8/1), menyatakan, mengacu intelijen negaranya dan sumber lain, pesawat yang jatuh di Iran menewaskan 176 penumpang dan kru kemungkinan terkena rudal Iran.
Seorang pejabat AS mengutip sebuah tinjauan luas terhadap data satelit mengungkapkan, Washington telah menyimpulkan dengan tingkat kepastian yang tinggi bahwa rudal anti-pesawat menjatuhkan pesawat tersebut. Pejabat itu bilang, pesawat Boeing 737-800 NG tersebut terlacak oleh radar Iran.