Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
Presiden AS Donald Trump, yang telah menggembar-gemborkan hubungan persahabatan dengan Presiden China Xi Jinping ketika dia berusaha memenuhi janji untuk menyeimbangkan kembali defisit perdagangan besar-besaran, telah menjadikan sikap kerasnya terhadap China sebagai bagian penting dari kampanye agar bisa terpilih kembali pada 3 November mendatang.
Trump menuduh lawannya dari Partai Demokrat Joe Biden, yang memimpin sebagian besar jajak pendapat, bersikap lunak terhadap Beijing.
Baca Juga: Jet tempur China kembali masuk zona respons, Taiwan kutuk tindakan Tiongkok
Sebelumnya, beberapa mahasiswa China yang terdaftar di universitas AS mengatakan bahwa mereka menerima pemberitahuan melalui email dari kedutaan AS di Beijing atau konsulat AS di China pada hari Rabu yang menginformasikan bahwa visa mereka telah dibatalkan.
Hampir 50 siswa pemegang visa akademik F-1 termasuk mahasiswa pascasarjana dan sarjana mengatakan di ruang obrolan WeChat, bahwa mereka harus mengajukan visa baru jika mereka ingin melakukan perjalanan ke Amerika Serikat.
Baca Juga: Hubungan AS-China kian panas, pebisnis Amerika di China makin was-was
Banyak mahasiswa di chatroom mengatakan mereka mengambil jurusan mata pelajaran seperti sains, teknologi, teknik, dan matematika. Beberapa mengatakan mereka adalah lulusan pascasarjana yang memperoleh gelar sarjana di universitas China yang memiliki hubungan dengan Tentara Pembebasan Rakyat.
Pada akhir Mei, seorang sumber yang mengetahui masalah tersebut mengatakan kepada Reuters bahwa Washington berencana untuk membatalkan visa ribuan mahasiswa pascasarjana China yang diyakini memiliki hubungan dengan militer China.