kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45901,40   8,81   0.99%
  • EMAS1.332.000 0,60%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

AS-China teken perjanjian dagang fase pertama, ada beberapa titik lemah belum tuntas


Kamis, 16 Januari 2020 / 08:42 WIB
AS-China teken perjanjian dagang fase pertama, ada beberapa titik lemah belum tuntas
AS-China teken perjanjian dagang fase pertama di Gedung Putih Washington (15/1/2020).


Sumber: Reuters | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - WASHINGTON. Amerika Serikat (AS) dan China akhirnya menandatangani kesepakatan perdagangan awal atau fase pertama pada Rabu (15/1). Tapi, kesepakatan itu masih meninggalkan sejumlah titik lemah yang belum terselesaikan.

Kesepakatan perdagangan faset pertama AS-China akan memutar kembali beberapa tarif impor dan mendorong pembelian produk-produk AS oleh Tiongkok. Kesepakatan ini sekaligus meredakan perang dagang yang sudah berlangsung 18 bulan antara dua raksasa ekonomi dunia tersebut.

Baca Juga: Harga emas naik, karena AS tetap pertahankan tarif China pasca kesepakatan dagang

Beijing dan Washington menggembar-gemborkan perjanjian fase pertama ini sebagai langkah maju setelah berbulan-bulan melakukan pembicaraan, dan investor menyambut berita itu dengan lega.

Meski begitu, ada skeptisisme bahwa hubungan perdagangan AS-China sekarang sudah membaik.

Reuters melaporkan, kesepakatan itu gagal untuk mengatasi masalah ekonomi struktural yang menjadi sumber konflik perdagangan, tidak sepenuhnya menghilangkan tarif impor yang telah memperlambat ekonomi global, dan menetapkan target pembelian yang sulit dicapai.

Meski mengakui perlunya negosiasi lebih lanjut dengan China untuk menyelesaikan sejumlah masalah lain, Presiden AS Donald Trump memuji perjanjian itu sebagai kemenangan bagi ekonomi AS dan kebijakan perdagangan pemerintahannya.

Baca Juga: Penyelesaian sengketa dalam kesepakatan dagang AS-China bertujuan cegah pembalasan

"Bersama-sama, kami memperbaiki kesalahan masa lalu dan memberikan masa depan keadilan ekonomi dan keamanan bagi pekerja, petani, dan keluarga Amerika," kata Trump dalam sambutan yang bertele-tele di Gedung Putih bersama dengan pejabat AS dan China seperti dikutip Reuters.

Dalam kesempatan itu Wakil Perdana Menteri China Liu He membacakan surat dari Presiden China Xi Jinping. Pemimpin Tiongkok itu memuji kesepakatan tersebut sebagai tanda kedua negara dapat menyelesaikan perbedaan mereka dengan dialog.

Inti dari kesepakatan itu adalah janji China untuk membeli setidaknya US$ 200 miliar tambahan produk pertanian AS serta barang dan jasa lainnya selama dua tahun. Nilai ini di atas pembelian barang AS oleh China pada tahun 2017 senilai US$ 186 miliar.

Baca Juga: Harga minyak rebound didukung kesepakatan perdagangan AS-China

Komitmen pembelian itu termasuk US$ 54 miliar pembelian energi tambahan, US$ 78 miliar pembelian manufaktur tambahan, US$ 32 miliar pembelian produk pertanian, dan US$ 38 miliar pembelian dalam layanan, menurut dokumen kesepakatan yang dikeluarkan Gedung Putih.

Liu mengatakan, perusahaan China akan membeli US$ 40 miliar produk pertanian AS setiap tahun selama dua tahun ke depan berdasarkan kondisi pasar.

Sebelumnya, Beijing menolak keras berkomitmen untuk membeli sejumlah barang pertanian AS dan telah menandatangani kontrak kedelai baru dengan Brasil sejak perang dagang dimulai.

Baca Juga: Petani dan trader meragukan perjanjian dagang AS-China Fase 1, ini sebabnya




TERBARU

[X]
×