kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.919.000   11.000   0,58%
  • USD/IDR 16.358   57,00   0,35%
  • IDX 7.287   95,00   1,32%
  • KOMPAS100 1.038   11,82   1,15%
  • LQ45 788   8,41   1,08%
  • ISSI 242   4,64   1,96%
  • IDX30 408   5,59   1,39%
  • IDXHIDIV20 466   2,70   0,58%
  • IDX80 117   1,36   1,18%
  • IDXV30 118   0,01   0,01%
  • IDXQ30 130   1,58   1,23%

AS kembali tegaskan akan jatuhkan sanksi bagi siapapun yang ekspor senjata ke Iran


Senin, 19 Oktober 2020 / 12:03 WIB
AS kembali tegaskan akan jatuhkan sanksi bagi siapapun yang ekspor senjata ke Iran
ILUSTRASI. Menteri Luar Negeri AS, Mike Pompeo.


Sumber: CNBC | Editor: Noverius Laoli

Esper mengikuti pernyataan Pompeo dan mengatakan Pentagon "siap untuk menanggapi agresi Iran di masa depan" dan meminta Teheran untuk "bertindak seperti negara normal."

“Kami terus berdiri bahu membahu dengan sekutu dan mitra kami untuk melawan perilaku destabilisasi Iran. Dengan melakukan itu, kami akan melindungi orang-orang kami dan kepentingan kami serta menjaga keamanan negara-negara yang berpikiran sama di seluruh kawasan, ”tambah Esper.

Ketegangan antara Washington dan Teheran telah meningkat setelah penarikan Presiden Donald Trump dari perjanjian nuklir Iran pada tahun 2018, menyebutnya sebagai "kesepakatan terburuk yang pernah ada."

Kesepakatan 2015 mencabut sanksi terhadap Iran yang melumpuhkan ekonominya dan memotong ekspor minyaknya sekitar setengahnya. Sebagai imbalan atas keringanan sanksi, Iran menerima batasan pada program nuklirnya sampai masa berlaku berakhir pada 2025.

Baca Juga: Tak ada lagi embargo, Iran memasuki babak baru

Trump sebelumnya mengatakan bahwa AS ingin mencapai kesepakatan yang lebih luas dengan Iran yang menempatkan batasan yang lebih ketat pada kerja rudal nuklir dan balistiknya serta menekan peran rezim dalam perang proksi regional. Teheran telah menolak untuk bernegosiasi sementara sanksi AS tetap diberlakukan.

Menyusul keluarnya Washington dari kesepakatan nuklir, penandatangan pakta lainnya, Prancis, Jerman, Inggris, Rusia, dan Chinamencoba mempertahankan kesepakatan tersebut.

Awal tahun ini, serangan AS yang menewaskan komandan militer utama Iran memicu rezim tersebut untuk mengurangi kepatuhan terhadap pakta nuklir internasional. Pada bulan Januari, Iran mengatakan tidak akan lagi membatasi kapasitas pengayaan uranium atau penelitian nuklirnya.
 

Selanjutnya: Iran: Dunia harus melawan sanksi AS, atau akan mengalami sanksi serupa di masa depan




TERBARU
Kontan Academy
[Intensive Workshop] AI-Driven Financial Analysis Executive Finance Mastery

[X]
×