Sumber: Yonhap,Yonhap | Editor: S.S. Kurniawan
"Kami bekerja dengan sekutu kami Republik Korea untuk memastikan bahwa kami siap untuk kontinjensi WMD, terlepas dari apa ancamannya," katanya.
Walsh menyebut China sebagai salah satu sumber bahan senjata kimia dan biologi terbesar untuk Korea Utara.
"Entitas dan individu China terus mentransfer materi sensitif proliferasi ke Korea Utara, Iran, dan aktor ancaman lainnya, dan China telah menunjukkan lemahnya penegakan kontrol ekspor domestik dan rezim sanksi multilateral yang dimaksudkan untuk mencegah transfer semacam itu," ujar Walsh.
Pada 2020, Angkatan Darat AS memperkirakan, Korea Utara memiliki hingga 5.000 ton senjata kimia dari sekitar 20 jenis berbeda, menjadikannya pemilik agen kimia terbesar ketiga di dunia.