Sumber: Reuters | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Wabah virus corona menyebar cepat di Amerika Serikat (AS). Bahkan kasus positif infeksi corona di AS hingga Kamis (26/3), telah melampaui China dan Italia.
Menurut penghitungan Reuters, kini AS menjadi negara dengan kasus virus corona terbanyak di dunia. Jumlah kasus virus korona AS mencapai 81.378 kasus, menurut perhitungan Reuters.
Baca Juga: Riset: Tingkat kematian di AS akibat corona bisa capai 2.300 kematian sehari
China di urutan kedua dengan 81.285 kasus, dan Italia di urutan ketiga dengan 80.539 kasus.
Setidaknya 1.178 orang di Amerika Serikat telah meninggal akibat virus corona. Di AS, virus corona telah terbukti sangat berbahaya bagi orang tua dan orang-orang dengan kondisi kesehatan kronis yang mendasarinya.
New York, New Orleans dan tempat-tempat lainnya menghadapi lonjakan pasien rawat inap dan kekurangan pasokan, staf dan tempat tidur pasien.
Fasilitas medis kekurangan ventilator dan masker pelindung serta terhambat oleh kapasitas pengujian diagnostik yang terbatas.
Gubernur New York Andrew Cuomo mengatakan, kekurangan ventilator, mesin yang mendukung pernapasan bagi orang-orang yang kehilangan kemampuan untuk bernapas sendiri, sangat besar, karena gelombang kasus membanjiri rumah sakit New York.
Setidaknya satu rumah sakit New York telah memulai uji coba berbagi ventilator tunggal antara dua pasien.
Craig Smith, kepala ahli bedah di Pusat Medis Universitas New York-Presbyterian / Columbia di Manhattan, menulis kepada staf bahwa tim telah bekerja "siang dan malam" untuk menjalankan percobaan ventilasi terpisah.
Baca Juga: Lembaga internasional siapkan dana bantu negara tangani corona
New York adalah pusat virus corona di Amerika Serikat di minggu ini, dan Louisiana bisa menjadi yang berikutnya. Di New Orleans, kota terbesar di negara bagian itu, perayaan Mardi Gras bulan lalu diyakini telah memicu wabah itu.
Permintaan akan ventilator meningkat dua kali lipat di Louisiana, dengan sekitar 80% pasien unit perawatan intensif sekarang menggunakan mesin pernapasan, kata Warner Thomas, kepala eksekutif Ochsner Health System, kelompok perawatan kesehatan negara bagian.
Baca Juga: Kasus corona sudah 36.000, Jerman masih masa tenang sebelum badai datang
Gubernur Louisiana John Bel Edwards memperingatkan bahwa negaranya, melaporkan sekitar 1.800 infeksi, termasuk setidaknya 83 kematian dengan cepat kehabisan tempat tidur dan ventilator.
Di negara bagian New York, sedang disiapkan sebanyak 140.000 tempat tidur rumah sakit, naik dari kapasitas saat ini 53.000.
Rumah sakit di New York berjuang untuk mematuhi arahan Cuomo bahwa mereka meningkatkan kapasitas setidaknya 50%. Di lokasi Upper East Side Rumah Sakit Mount Sinai, kamar sedang dibangun untuk membuka lebih banyak ruang untuk tempat tidur.
Deborah White, Wakil kedokteran darurat di Rumah Sakit Jack D. Weiler di kota Bronx, mengatakan 80% yang masuk ke ruang gawat daruratnya adalah pasien dengan gejala mirip virus corona.
Baca Juga: Menengok kehidupan yang perlahan kembali normal di Hubei, pusat wabah corona