kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.535.000   -4.000   -0,26%
  • USD/IDR 16.136   65,00   0,40%
  • IDX 7.083   2,81   0,04%
  • KOMPAS100 1.051   -4,20   -0,40%
  • LQ45 820   -5,73   -0,69%
  • ISSI 213   0,28   0,13%
  • IDX30 420   -4,57   -1,08%
  • IDXHIDIV20 500   -6,00   -1,18%
  • IDX80 120   -0,46   -0,38%
  • IDXV30 125   0,31   0,25%
  • IDXQ30 139   -1,42   -1,01%

AS Rencanakan Sanksi terhadap Kapal Tanker Pengangkut Minyak Rusia


Senin, 06 Januari 2025 / 20:58 WIB
AS Rencanakan Sanksi terhadap Kapal Tanker Pengangkut Minyak Rusia
ILUSTRASI. Pemerintah Biden berencana perkenalkan lebih banyak sanksi terhadap Rusia sebagai respons terhadap perang yang sedang berlangsung di Ukraina. REUTERS/Yves Herman 


Sumber: Reuters | Editor: Handoyo

KONTAN.CO.ID - WASHINGTON/NEW DELHI. Pemerintah Biden berencana untuk memperkenalkan lebih banyak sanksi terhadap Rusia sebagai respons terhadap perang yang sedang berlangsung di Ukraina.

Fokus sanksi kali ini akan menargetkan pendapatan Rusia dari minyak dengan langkah-langkah terhadap kapal tanker yang mengangkut minyak mentah Rusia, menurut tiga sumber yang memiliki pengetahuan terkait masalah ini.

Sasaran Sanksi: Perusahaan Minyak dan Armada Tanker Rusia

Pemerintah Biden mengincar dua perusahaan minyak Rusia, lebih dari 100 kapal tanker, pedagang minyak, perusahaan asuransi Rusia, dan lainnya dalam paket sanksi yang sangat besar, menurut salah satu pejabat yang berbicara tanpa menyebutkan nama entitas yang dimaksud.

Paket ini bertujuan untuk membatasi pendapatan Rusia dari ekspor minyak, khususnya terhadap pengiriman yang melebihi batas harga $60 per barel yang ditetapkan oleh negara-negara Barat.

Baca Juga: Rusia Tolak Usulan Masuknya Jerman dan Jepang Jadi Anggota Tetap Dewan Keamanan PBB

Pengaruh Sanksi Terhadap Minyak Rusia di Pasar Global

Walaupun harga minyak mentah Rusia umumnya lebih rendah daripada harga pasar secara keseluruhan, Rusia tetap dapat menjualnya dengan harga diskon, dan negara-negara seperti China dan India telah menunjukkan kesiapan untuk membeli pasokan minyak tersebut.

Dengan demikian, meskipun ada pembatasan harga, Rusia masih dapat menjual minyaknya ke negara-negara tersebut.

Sumber-sumber mengatakan bahwa sanksi ini kemungkinan akan menargetkan individu-individu yang terlibat dalam jaringan perdagangan minyak di atas batas harga yang telah ditetapkan.

Rusia, yang menggunakan armada kapal tua atau "shadow fleet" untuk menghindari pembatasan harga, menghadapi sanksi yang lebih keras dalam upaya untuk mengurangi kemampuannya membiayai perang.

Sanksi Tambahan terhadap Kapal Tanker dan Potensi Sanksi Terhadap Bank China

Sejak invasi Rusia ke Ukraina pada Februari 2022, Amerika Serikat telah menjatuhkan sanksi terhadap puluhan kapal tanker yang terlibat dalam perdagangan minyak Rusia.

Baca Juga: Zelenskiy Laporkan Kerugian Besar Pasukan Rusia dan Korea Utara di Kursk, Rusia

Menteri Keuangan AS Janet Yellen juga mengungkapkan bahwa pemerintah AS sedang mempertimbangkan sanksi lebih lanjut terhadap kapal tanker dan tidak menutup kemungkinan sanksi terhadap bank-bank China, yang turut mendukung perdagangan minyak Rusia.

Selain itu, G7, Uni Eropa, dan Australia telah memberlakukan batas harga $60 per barel untuk minyak Rusia pada akhir 2022. Pembatasan ini melarang penggunaan layanan maritim Barat seperti transportasi, asuransi, dan pembiayaan untuk pengiriman minyak yang harganya berada di atau di atas batas harga tersebut.

Reaksi India dan Dampak pada Permintaan Minyak Global

India telah diberitahu oleh Kementerian Luar Negeri AS mengenai sanksi yang akan datang. Meskipun sanksi ini ditujukan untuk menekan pendapatan minyak Rusia, harga minyak yang rendah dan pasar yang melimpah dapat membantu India memenuhi kebutuhan minyak mentahnya.

Sementara itu, pemerintah Inggris juga telah menjatuhkan sanksi terhadap 20 kapal dan dua perusahaan perdagangan yang terlibat dalam perdagangan minyak Rusia pada bulan lalu.

Langkah-langkah ini menunjukkan semakin banyaknya upaya yang dilakukan oleh negara-negara Barat untuk mengurangi pendapatan Rusia dan membatasi kemampuannya dalam melanjutkan perang di Ukraina.

Baca Juga: China Simulasikan Serangan Rudal AS di Laut China Selatan

Posisi Rusia Sebagai Produsen Minyak Terbesar Dunia

Rusia merupakan salah satu dari tiga negara penghasil minyak terbesar di dunia, yang membuatnya sangat bergantung pada ekspor minyak untuk mendukung ekonomi negaranya.

Sanksi terhadap sektor minyaknya merupakan bagian dari upaya global untuk menekan Rusia dan membatasi kemampuannya untuk mendanai invasi ke Ukraina, yang telah berlangsung hampir tiga tahun.



TERBARU
Kontan Academy
Bond Voyage Mastering Strategic Management for Business Development

[X]
×