kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.210   0,00   0,00%
  • IDX 7.080   -83,96   -1,17%
  • KOMPAS100 1.055   -15,18   -1,42%
  • LQ45 826   -11,60   -1,38%
  • ISSI 212   -3,57   -1,65%
  • IDX30 424   -5,54   -1,29%
  • IDXHIDIV20 506   -9,70   -1,88%
  • IDX80 121   -1,59   -1,30%
  • IDXV30 125   -1,09   -0,87%
  • IDXQ30 140   -2,34   -1,64%

Rusia Tolak Usulan Masuknya Jerman dan Jepang Jadi Anggota Tetap Dewan Keamanan PBB


Minggu, 05 Januari 2025 / 12:01 WIB
Rusia Tolak Usulan Masuknya Jerman dan Jepang Jadi Anggota Tetap Dewan Keamanan PBB
ILUSTRASI. Duta Besar Rusia untuk PBB Vassily Nebenzia berbicara selama pertemuan Dewan Keamanan PBB, di Markas Besar PBB di New York City, New York, AS, 18 Maret 2022. REUTERS/Brendan McDermid


Sumber: Russia Today | Editor: Syamsul Azhar

KONTAN.CO.ID - NEW YORK – Rusia dengan tegas menolak aspirasi Jerman dan Jepang untuk mendapatkan kursi tetap di Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB). 

Pernyataan Rusia tersebut disampaikan oleh Duta Besar Rusia untuk PBB, Vassily Nebenzia, dalam wawancara dengan saluran televisi Russia 24 pada Jumat (3/1).  

"Jerman dan Jepang tidak akan pernah mendapatkan kursi tetap di Dewan Keamanan. Kami telah menyatakan hal ini secara langsung," tegas Nebenzia.  

Baca Juga: Militer Rusia Sebut Wartawan Tewas dalam Serangan Drone di Ukraina Timur

Diskusi mengenai reformasi DK PBB kembali mengemuka di awal tahun ini. Namun, Nebenzia menyebut bahwa beberapa usulan reformasi terkesan “naif dan tidak realistis.”  

Reformasi Dewan Keamanan PBB memerlukan persetujuan dari seluruh lima anggota tetap yang memiliki hak veto—Rusia, China, Amerika Serikat, Inggris, dan Prancis—serta dua pertiga dari seluruh negara anggota PBB. Aturan ini diatur dalam Pasal 108 Piagam PBB.  

Nebenzia menegaskan, reformasi apapun harus didukung mayoritas negara anggota. Ia juga mengkritik upaya negara-negara Barat yang mendukung masuknya Jerman dan Jepang sebagai anggota tetap, seraya mengingatkan bahwa Dewan Keamanan harus lebih inklusif terhadap negara-negara berkembang.  

Pandangan Inggris 

Inggris sebelumnya mendukung penambahan kursi tetap untuk Jerman, Jepang, India, Brasil, serta perwakilan dari Afrika. 

Namun, Rusia memiliki pandangan berbeda. Tahun lalu, Kementerian Luar Negeri Rusia menyatakan dukungan terhadap perluasan Dewan Keamanan yang lebih berorientasi pada negara-negara di Asia, Afrika, dan Amerika Latin, atau yang dikenal sebagai negara Global South.  

"Kami mendukung perluasan Dewan Keamanan PBB untuk memasukkan negara-negara berkembang di Asia, Afrika, dan Amerika Latin,” kata Maria Zakharova, juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia.  

Baca Juga: AS Veto Resolusi Gencatan Senjata Gaza di Dewan Keamanan PBB

Dewan Keamanan PBB terdiri dari lima anggota tetap dan sepuluh anggota tidak tetap yang dipilih secara bergilir setiap dua tahun. 

Pada Kamis (2/1), Denmark, Yunani, Pakistan, Panama, dan Somalia resmi terpilih sebagai anggota tidak tetap baru, bergabung dengan Aljazair, Guyana, Korea Selatan, Sierra Leone, dan Slovenia.  

Reformasi DK PBB menjadi isu yang terus diperdebatkan mengingat pentingnya lembaga tersebut dalam menjaga perdamaian dan keamanan internasional. 

Dengan dominasi negara-negara Barat, seruan untuk memberikan representasi lebih kepada negara-negara berkembang semakin menguat, terutama dari kawasan Global South yang merasa kurang terwakili dalam pengambilan keputusan global.  

Selanjutnya: BI Catat Modal Asing Mulai Masuk ke Pasar Domestik Pekan Ini

Menarik Dibaca: Macam-macam Makanan yang Tidak Menaikkan Kadar Gula Darah dalam Tubuh



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×