kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

AS Targetkan Sektor Teknologi di Sanksi Terbaru atas Rusia


Jumat, 01 April 2022 / 13:29 WIB
AS Targetkan Sektor Teknologi di Sanksi Terbaru atas Rusia
ILUSTRASI. Menteri Keuangan Janet Yellen mengatakan, AS menargetkan sektor teknologi dalam sanksi terbarunya pada Rusia.


Reporter: Adrianus Octaviano | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - WASHINGTON. Amerika Serikat (AS) memberlakukan sanksi baru terhadap Rusia dengan menargetkan sektor teknologi, sambil membuka kemungkinan  untuk bertindak terhadap sektor tambahan sebagai tanggapan terhadap serangan Rusia atas Ukraina.

Departemen Keuangan AS memberlakukan sanksi pada 21 entitas dan 13 orang, termasuk Mikron, pembuat chip dan produsen serta pengekspor mikroelektronika terbesar di Rusia.

"Kami akan terus menargetkan mesin perang Putin dengan sanksi dari setiap sudut, sampai perang pilihan yang tidak masuk akal ini berakhir," kata Menteri Keuangan AS Janet Yellen seperti dikutip dari Reuters, Jumat (1/4).

Baca Juga: IMF: Gara-gara Sanksi Rusia, Dominasi Dolar AS di Dunia Bisa Melemah

AS juga menetapkan bahwa tiga sektor baru dalam ekonomi Rusia yang dikenakan sanksi di bawah perintah eksekutif yang ada. Ini memungkinkan Amerika Serikat menjatuhkan tindakan hukuman pada setiap orang atau entitas yang beroperasi di sektor kedirgantaraan, kelautan dan elektronik.

Mereka yang ditargetkan termasuk Serniya Engineering dan pembuat peralatan Sertal yang berbasis di Moskow. Dua perusahaan itu dituduh Departemen Keuangan AS bekerja untuk pengadaan peralatan dan teknologi secara ilegal untuk sektor pertahanan Rusia yang dapat berlipat ganda untuk penggunaan sipil.

Washington telah memberlakukan sanksi beberapa kali sejak Rusia melancarkan serangan terbesar terhadap negara Eropa sejak Perang Dunia Kedua.

“Negara-negara Barat akan mencoba menemukan alasan baru untuk sanksi terhadap Rusia," kata Presiden Rusia Vladimir Putin.

Baca Juga: Pasukan Rusia Mulai Tinggalkan PLTN Chernobyl, PBB Segera Kirim Misi Khusus




TERBARU

[X]
×