Sumber: Reuters | Editor: Yudho Winarto
MbS Bertemu Para Bos Raksasa Korporasi AS
Setelah lima tahun menjauh dari panggung resmi AS pasca pembunuhan jurnalis Jamal Khashoggi, MbS mendapat sambutan hangat dari Trump.
Pada forum investasi, ia berinteraksi dengan jajaran tokoh penting dunia usaha, termasuk CEO Chevron, Qualcomm, Cisco, General Dynamics, Pfizer, IBM, Google, Salesforce, Andreessen Horowitz, Boeing, Halliburton, Adobe, State Street, dan Parsons Corp.
Dalam sesi bincang mengenai masa depan kecerdasan buatan, Elon Musk dan CEO Nvidia Jensen Huang berbagi pandangan.
Musk memprediksi bahwa “bekerja akan menjadi pilihan” dalam 10 hingga 20 tahun ke depan, sementara Huang menilai AI akan secara fundamental mengubah struktur pekerjaan global.
Baca Juga: Diam-Diam China Ubah Strategi: Xi Absen, Li Qiang Ambil Alih Diplomasi Global
Ambisi Investasi Besar, tapi Tantangan Tetap Nyata
Meski MbS menyatakan niat meroketkan investasi ke AS, analis menilai angka US$1 triliun akan sulit diwujudkan dalam waktu dekat.
Riyadh tengah menggelontorkan anggaran besar untuk proyek pembangunan futuristik di dalam negeri termasuk megaproyek NEOM yang membengkak biaya, pengembangan kota-kota baru, serta pembangunan infrastruktur Piala Dunia 2034.
Namun, keunggulan Arab Saudi berupa lahan luas dan sumber energi yang sangat murah menjadikannya kandidat kuat untuk menjadi pusat superkomputer dan infrastruktur AI global yang membutuhkan konsumsi daya masif.
Baca Juga: Putin: Hanya AI Buatan Rusia yang Boleh Dipakai untuk Keamanan Nasional
Isu Konflik Kepentingan, Trump Angkat Suara
Hubungan bisnis antara keluarga Trump dan para pengusaha Saudi telah lama menjadi sorotan. Beberapa kesepakatan real estat dan investasi lain disebut-sebut melibatkan kedekatan personal.
Namun, Trump menepis dugaan konflik kepentingan. “Saya tidak ada urusan dengan bisnis keluarga,” katanya kepada wartawan.
“Mereka bahkan sangat sedikit bekerja dengan Saudi, sebenarnya.”
Kunjungan dan forum bisnis tahun ini menindaklanjuti rangkaian kesepakatan bernilai miliaran dolar yang diumumkan dalam lawatan Trump ke Timur Tengah pada Mei, mencakup kerja sama pertahanan dan teknologi AI. Beberapa di antaranya difinalisasi pada minggu ini.













