CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.364.000   21.000   0,90%
  • USD/IDR 16.748   19,00   0,11%
  • IDX 8.474   67,82   0,81%
  • KOMPAS100 1.175   10,03   0,86%
  • LQ45 857   8,05   0,95%
  • ISSI 296   2,12   0,72%
  • IDX30 446   3,49   0,79%
  • IDXHIDIV20 518   3,97   0,77%
  • IDX80 132   1,17   0,90%
  • IDXV30 136   0,80   0,59%
  • IDXQ30 143   1,18   0,83%

AS–Arab Saudi Pamerkan Sejumlah Kesepakatan Bisnis Bernilai Ratusan Miliar Dolar


Kamis, 20 November 2025 / 08:37 WIB
AS–Arab Saudi Pamerkan Sejumlah Kesepakatan Bisnis Bernilai Ratusan Miliar Dolar
ILUSTRASI. US President Donald Trump (C) meets with Syrian President Ahmed al-Shara (L) along with the Saudi Crown Prince Mohammed bin Salman Al Saud (R) during the first leg of his three-country Middle East tour in Riyadh, Saudi Arabia on May 14, 2025. Bandar Al-Jaloud/Saudi Royal Court/Handout Anadolu


Sumber: Reuters | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - WASHINGTON. Amerika Serikat (AS) dan Arab Saudi menonjolkan penguatan hubungan ekonomi melalui pengumuman berbagai kesepakatan bisnis bernilai besar pada Rabu (19/11/2025), bertepatan dengan kunjungan pertama Putra Mahkota Mohammed bin Salman (MbS) ke Washington sejak 2018.

Sehari sebelumnya, MbS duduk berdampingan dengan Presiden Donald Trump di Gedung Putih dan menyatakan komitmen untuk meningkatkan total investasi Saudi di AS menjadi US$1 triliun, naik dari janji sebelumnya sebesar US$600 miliar saat Trump berkunjung ke Riyadh pada Mei lalu.

Namun, ia tidak memberikan rincian waktu atau mekanisme realisasi komitmen tersebut.

Baca Juga: Nvidia Redakan Kekhawatiran Bubble AI Berkat Kinerja Melesat dan Prospek Cerah

Trump, berbicara dalam forum bisnis AS–Saudi, mendorong Putra Mahkota agar menaikkan lagi angka tersebut.

“Bisa dibuat US$1,5 triliun?” kata Trump, setengah bercanda namun sarat pesan politik.

Kedua pemimpin itu kemudian memuji pengumuman US$270 miliar dalam bentuk perjanjian dan penjualan antara puluhan perusahaan yang diresmikan dalam konferensi di Kennedy Center.

Ratusan Ribu Chip AI Nvidia dan Kolaborasi Besar Sektor Teknologi

Salah satu pengumuman terbesar datang dari HUMAIN, perusahaan AI yang didukung pemerintah Saudi, yang berencana membeli 600.000 chip AI Nvidia, salah satu pesanan tunggal terbesar yang pernah diumumkan.

Baca Juga: Drama Chip Global: Belanda Kalah Langkah, Nexperia Balik ke China!

HUMAIN juga menandatangani kesepakatan dengan xAI milik Elon Musk untuk membangun pusat data di Arab Saudi, termasuk fasilitas berkekuatan 500 megawatt.

Di sektor mineral strategis, MP Materials mengumumkan pendirian fasilitas pemurnian mineral tanah jarang (rare earths) di Arab Saudi, bekerja sama dengan Kementerian Pertahanan AS serta perusahaan tambang negara, Maaden.

Ini menjadi langkah penting bagi Washington dan Riyadh untuk memperluas kapasitas pemrosesan mineral kritis di kawasan Timur Tengah.

Saudi Aramco turut mengumumkan 17 nota kesepahaman (MoU) dan perjanjian dengan perusahaan-perusahaan AS dengan nilai potensial lebih dari US$30 miliar, mencerminkan komitmen Riyadh mendiversifikasi ekonominya jauh dari ketergantungan minyak.

Baca Juga: AS Izinkan Ekspor Chip AI Canggih ke Perusahaan Arab Saudi dan UEA

MbS Bertemu Para Bos Raksasa Korporasi AS

Setelah lima tahun menjauh dari panggung resmi AS pasca pembunuhan jurnalis Jamal Khashoggi, MbS mendapat sambutan hangat dari Trump.

Pada forum investasi, ia berinteraksi dengan jajaran tokoh penting dunia usaha, termasuk CEO Chevron, Qualcomm, Cisco, General Dynamics, Pfizer, IBM, Google, Salesforce, Andreessen Horowitz, Boeing, Halliburton, Adobe, State Street, dan Parsons Corp.

Dalam sesi bincang mengenai masa depan kecerdasan buatan, Elon Musk dan CEO Nvidia Jensen Huang berbagi pandangan.

Musk memprediksi bahwa “bekerja akan menjadi pilihan” dalam 10 hingga 20 tahun ke depan, sementara Huang menilai AI akan secara fundamental mengubah struktur pekerjaan global.

Baca Juga: Diam-Diam China Ubah Strategi: Xi Absen, Li Qiang Ambil Alih Diplomasi Global

Ambisi Investasi Besar, tapi Tantangan Tetap Nyata

Meski MbS menyatakan niat meroketkan investasi ke AS, analis menilai angka US$1 triliun akan sulit diwujudkan dalam waktu dekat.

Riyadh tengah menggelontorkan anggaran besar untuk proyek pembangunan futuristik di dalam negeri termasuk megaproyek NEOM yang membengkak biaya, pengembangan kota-kota baru, serta pembangunan infrastruktur Piala Dunia 2034.

Namun, keunggulan Arab Saudi berupa lahan luas dan sumber energi yang sangat murah menjadikannya kandidat kuat untuk menjadi pusat superkomputer dan infrastruktur AI global yang membutuhkan konsumsi daya masif.

Baca Juga: Putin: Hanya AI Buatan Rusia yang Boleh Dipakai untuk Keamanan Nasional

Isu Konflik Kepentingan, Trump Angkat Suara

Hubungan bisnis antara keluarga Trump dan para pengusaha Saudi telah lama menjadi sorotan. Beberapa kesepakatan real estat dan investasi lain disebut-sebut melibatkan kedekatan personal.

Namun, Trump menepis dugaan konflik kepentingan. “Saya tidak ada urusan dengan bisnis keluarga,” katanya kepada wartawan.

“Mereka bahkan sangat sedikit bekerja dengan Saudi, sebenarnya.”

Kunjungan dan forum bisnis tahun ini menindaklanjuti rangkaian kesepakatan bernilai miliaran dolar yang diumumkan dalam lawatan Trump ke Timur Tengah pada Mei, mencakup kerja sama pertahanan dan teknologi AI. Beberapa di antaranya difinalisasi pada minggu ini.

Selanjutnya: 6 Film Kisahkan Perceraian Rumah Tangga Penuh Haru

Menarik Dibaca: 6 Film Kisahkan Perceraian Rumah Tangga Penuh Haru




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Pre-IPO : Explained

[X]
×