kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.326.000 0,53%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

AstraZeneca hentikan uji coba vaksin corona


Rabu, 09 September 2020 / 19:45 WIB
AstraZeneca hentikan uji coba vaksin corona
ILUSTRASI. AstraZeneca Plc telah menghentikan uji coba vaksin virus corona karena reaksi penyakit yang dialami relawan peserta uji coba vaksin.


Reporter: Ferrika Sari | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. AstraZeneca Plc telah menghentikan uji coba vaksin virus corona secara global karena reaksi penyakit yang dialami relawan peserta uji coba vaksin.

Vaksin yang dikembangkan bersama Universitas Oxford ini disebut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sebagai kandidat utama vaksin di dunia yang paling maju dalam hal pengembangan. Namun, penangguhan uji coba telah menunda rencana peluncuran vaksin corona sebelum pemilihan Presiden Amerika Serikat (AS) pada November mendatang.

Produsen obat Inggris itu secara sukarela menghentikan uji coba untuk memungkinkan komite independen meninjau data keamanan, dan bekerja untuk mempercepat peninjauan demi meminimalkan potensi dampak ketika uji coba.

"Ini adalah tindakan rutin yang harus dilakukan setiap kali ada penyakit yang berpotensi tidak dapat dijelaskan di salah satu tahap uji coba," sebut AstraZeneca dalam pernyataan email dikutip Reuters, Rabu (9/9).

Baca Juga: AstraZeneca hentikan uji coba, CanSino: Tak semua vaksin basis vektor virus berisiko

Sifat penyakit tidak diungkapkan dan peserta uji coba vaksin corona tersebut diharapkan segara pulih, menurut Stat News, yang pertama kali melaporkan penangguhan uji coba vaksin karena dugaan reaksi serius yang cenderung merugikan.

Badan Pengawas Obat dan Makanan AS mendefinisikan kejadian buruk itu sebagai bukti kemungkinan reaksi obat yang sedang diuji.

New York Times mengutip seseorang yang mengetahui situasi tersebut melaporkan, seorang peserta yang berbasis di Inggris ditemukan menderita myelitis transversal, sindrom peradangan yang mempengaruhi sumsum tulang belakang dan sering dipicu oleh infeksi virus.

Apakah penyakit itu terkait langsung dengan vaksin AstraZeneca masih belum jelas. AstraZeneca menolak mengomentari laporan tersebut.

Baca Juga: Ini alasan pemerintah gandeng pihak swasta untuk memproduksi vaksin corona

Vaksin dengan kode AZD1222 ini sedang dalam uji klinis tahap akhir di Amerika Serikat, Inggris, Brasil, dan Afrika Selatan. Kemudian uji coba tambahan yang direncanakan di Jepang dan Rusia dengan mendaftarkan hingga 50.000 peserta secara global.

Korea Selatan menyatakan akan memeriksa penangguhan dan meninjau rencananya untuk berpartisipasi dalam pembuatan vaksin.

"Tidak jarang uji klinis ditangguhkan karena berbagai faktor yang berhubungan," kata pejabat kementerian kesehatan Yoon Tae-ho dalam sebuah pengarahan.

Keputusan untuk menunda uji coba telah memengaruhi uji klinis yang dilakukan oleh pembuat vaksin lain dan mencari tanda-tanda reaksi serupa, demikian menurut Stat.

Moderna mengatakan dalam pernyataan emailnya bahwa mereka tidak mengetahui dampak apa pun terhadap studi vaksin Covid-19 yang sedang berlangsung saat ini.

Sembilan pengembang vaksin AS dan Eropa terkemuka berjanji menegakkan standar keamanan dan keampuan vaksin yang diuji cobakan kepada mereka meskipun ada urgensi untuk menahan di masa pandemi corona.

Perusahaan-perusahaan tersebut, termasuk AstraZeneca, Moderna dan Pfizer, mengeluarkan apa yang mereka sebut sebagai janji bersejarah setelah muncul kekhawatiran bahwa standar keselamatan mungkin turun saat menghadapi tekanan politik untuk segera mengeluarkan vaksin.

Perusahaan itu menyatakan mereka akan menjunjung tinggi integritas dalam proses ilmiah saat mereka bekerja menuju potensi pengajuan peraturan global dan persetujuan vaksin Covid-19 pertama.

Selanjutnya: AstraZeneca setop uji coba, WHO: Keamanan vaksin corona jadi pertama dan terpenting




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×