Reporter: Edy Can, AFP | Editor: Edy Can
CANBERRA. Regulator penerbangan Australia melarang Tiger Airways Australia terbang karena kekhawatiran atas faktor keselamatan penerbangan maskapai tersebut. Larangan ini otomatis membuat ribuan penumpang Tiger Airwarys terlantar.
Otoritas Keselamatan Penerbangan Sipil Australia (CASA) mengatakan, pelayanan penerbangan domestik Tiger Ariwarys dihentikan karena serangkaian insiden. Insiden ini kemudian memicu timbulnya pertanyaan tentang kelayakan terbang maskapai penerbangan murah tersebut.
Larangan terbang ini akan berlaku selama lima hari kerja. Setelah itu, pihak otoritas bisa mengajukan permohonan kepada pengadilan untuk melakukan penyidikan.
CASA sendiri kemungkinan akan memperpanjang masa larangan terbang bagi Tiger Airways. Regulator penerbangan Negeri Kangguru ini memperingatkan bahwa izin penerbangan Tiger Airways sedang berada di ujung tanduk.
Tiger Airways Australia yang juga anak usaha Tiger Airways Singapura melayani 60 penerbangan domestik setiap hari. Maskapai ini mengangkut sekitar 9.000 penumpang.
Sebelumnya, pada Maret lalu, CASA sudah memperingatkan Tiger Airways untuk memperbaiki standar keselamatan penerbangan. Mereka mengatakan mengancam akan menangguhkan atau mencabut izin terbang maskapai tersebut bila tidak ada perbaikan dalam masalah keselamatan penerbangan. CASA juga telah meminta perusahaan penerbangan itu memperbaiki sistem pemeliharaan dan kelayakan penerbangan.
Menteri Perhubungan Australia Anthony Albanese mengaku menyesal mengeluarkan keputusan penghentian penerbangan tersebut. Namum, dia menganggap langkah tersebut perlu. Akibat kebijakan ini, Albanese memperkirakan, sekitar 35.000 penumpang tidak bisa terbang.
Barry Jackson, Kepala Serikat Pilot Tiger Airways mengatakan, kebijakan CASA ini sebagai peringatan bagi perusahaannya untuk meningkatkan standar keselamatan.
Tiger Airways sendiri menilai suspensi ini berkaitan dengan dua kejadian yang terjadi akhir-akhir ini. "Saat ini kami bekerja keras untuk meminimalisasi kerugian penumpang terutama mereka yang bepergian pada akhir pekan ini hingga pekan depan," katanya. Perusahaan ini berjanji mengembalikan uang tiket para penumpangnya.