kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Awas! 86% pasien virus corona tak terdeteksi karena minim gejala


Rabu, 18 Maret 2020 / 18:54 WIB
Awas! 86% pasien virus corona tak terdeteksi karena minim gejala
ILUSTRASI. Petugas medis memakai pakaian pelindung mendistribusikan makanan di stadion olahraga yang diubah menjadi rumahsakit darurat untuk merawat pasien virus corona baru di Wuhan, pusat penyebaran wabah Covid-19, Provinsi Hubei, China, 2 Maret 2020.


Reporter: kompas.com | Editor: S.S. Kurniawan

KONTAN.CO.ID - Pandemi virus corona baru telah menyebar ke lebih dari 160 negara dan menginfeksi lebih dari 189.000. Dalam studi teranyar yang terbit di jurnal Science pada Senin (16/3), terungkap fakta mengejutkan.

Para ahli menemukan, sekitar 86% orang yang terinfeksi virus corona tidak terdeteksi, dan ini memicu penyebaran wabah makin cepat. Melansir Live Science, Rabu (18/3), orang dengan Covid-19 yang tidak terdiagnosis kemungkinan karena mereka tidak merasa sakit.

Studi menemukan, para pasien yang tidak terdiagnosis justru menjadi sumber penyebaran terhadap dua pertiga dari kasus virus corona yang tercatat di China pada minggu-minggu awal kemunculan wabah. Enam dari tujuh kasus positif Covid-19 tidak teridentifikasi di China sebelum ada aturan isolasi.

"Infeksi yang menyerang tidak diketahui (tidak memiliki gejala) sehingga mendorong penyebaran wabah," kata rekan penulis studi Jeffrey Shaman dari Columbia University Mailman School.

Baca Juga: Fakultas Kedokteran UI menerima tes virus corona, ini biayanya

"Sebagian besar infeksi dalam fase ringan dan hanya ada sedikit gejala yang muncul, bahkan tidak ada. Banyak orang tidak sadar telah terinfeksi SARS-CoV-2, kebanyakan mengira hanya flu ringan," ujar Shaman.

Infeksi yang tidak teridentifikasi ini lantaran orang yang positif Covid-19 tidak batuk dan bersin, apalagi demam. Menurut para peneliti, fenomena "hantu" ini bisa menularkan penyakit dengan gejala lebih parah untuk orang lain.

Studi yang menggunakan pemodelan komputer ini melacak infeksi sebelum dan sesudah penerapan lockdown di Kota Wuhan, China.

Para peneliti mengembangkan model komputer untuk mensimulasikan penyebaran SARS-CoV-2, virus yang menyebabkan Covid-19, di antara 375 kota di China, termasuk Wuhan, tempat virus pertama kali terdeteksi.

Baca Juga: UPDATE Virus Corona di Dunia: 13.903 Kasus Baru, Italia dan Amerika Terbanyak

Untuk model, mereka menggabungkan data tentang infeksi yang dilaporkan dengan informasi tentang pergerakan orang (berasal dari data ponsel). Ahli memperkirakan, sebelum Wuhan dikunci pada 23 Januari 2020, sebanyak 86% infeksi di China tidak terdeteksi.

Dengan kata lain, untuk setiap kasus virus corona terkonfirmasi, ada enam kasus yang tidak terdeteksi, menurut The Washington Post. Kasus-kasus yang tidak terdeteksi ini bertanggungjawab atas sebagian besar penyakit yang menyebar sebelum penguncian Wuhan, kata para peneliti.

Temuan ini memiliki implikasi untuk penyebaran Covid-19 di seluruh dunia, karena banyak negara tertinggal dalam pengujian untuk penyakit ini.

Baca Juga: Ada 55 kasus corona baru di Indonesia hari ini, jadi rekor kenaikan harian tertinggi

Hasilnya menunjukkan, jumlah kasus virus corona di seluruh dunia bisa lima hingga 10 kali lebih tinggi dari yang dilaporkan. Ini berarti, Quartz melaporkan, jumlah sebenarnya kasus bisa lebih tinggi dari 1,5 juta.

Mengutip New York Post, Selasa (17/3), Shaman memperingatkan, pentingnya social distance, menjaga jarak dan membatasi ruang gerak di daerah terjangkit wabah virus corona.

"Kita harus memisahkan diri sementara waktu. Virus ini tumbuh subur di lingkungan yang masyarakatnya berbaur dan bertemu satu sama lain," kata Shaman.

Penulis: Gloria Setyvani Putri

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Studi: 86 Persen Pasien Corona Tidak Terdeteksi karena Minim Gejala"



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×