Reporter: Bidara Pink | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Covid-19 akan menekan pertumbuhan ekonomi Amerika Serikat (AS). Bank Dunia meramal, dengan adanya pandemi yang menyelubungi AS di enam bulan pertama tahun ini, perekonomian AS diprediksi akan menyusut 6,1% di tahun 2020.
"Ini 7,9% lebih rendah dari prediksi sebelumnya. Menunjukkan kalau dampak pandemi ini sangat parah terhadap paruh pertama 2020," ujar Bank Dunia dalam laporan Global Economic Prospects edisi Juni 2020.
Baca Juga: Sambut new normal, OYO Hotels & Homes sudah siapkan jurus
Penyusutan perekonomian tersebut disebabkan oleh adanya langkah-langkah pengendalian pandemi yang menyebabkan banyak aktivitas perekonomian berhenti, terutama sektor jasa dalam hal pelayanan dan perjalanan. Selain itu, kinerja industri pengolahan dan penjualan ritel juga ambles.
Dengan terdampaknya sektor jasa, ini menyebabkan meroketnya angka pengangguran. Bahkan, menurut catatan, peningkatan pengangguran secara mingguan meningkat jauh lebih tinggi dibandingkan saat krisis global beberapa tahun silam.
Baca Juga: Austindo (ANJT): Kenaikan pungutan ekspor CPO mengurangi nilai penjualan bersih
Bak jatuh tertimpa tangga, Negara Paman Sam juga mengalami kendala terkait investasi. Hal ini disebabkan oleh jatuhnya harga minyak mentah.
Bank Dunia lalu mengapresiasi langkah-langkah penguatan ekonomi yang dilakukan oleh AS.
Dari sisi fiskal, pemerintah telang menggelontorkan dukungan sebesar US$ 3 triliun, termasuk lebih dari US$ 1 triliun dalam bentuk pinjaman terhadap perusahaan terdampak serta pemerintah negara bagian dan pemerintah daerah.
Selain itu, pemerintah AS juga sedang mempertimbangkan pemberian bantuan lagi dalam bentuk uang terhadap masyarakat.
Dari sisi moneter, bank sentral AS The Federal Reserves (The Fed) telah memangkas suku bunga kebijakannya hingga mendekati 0%.
The Fed juga mati-matian dalam menjaga sistem keuangan serta masuk untuk membeli surat utang pemerintah dan mortgage-backed obligations, bahkan obligasi korporasi.
Baca Juga: ADB bentuk panel penasihat untuk bantu pemulihan dampak Covid-19 di Asia Tenggara
Dengan guyuran kebijakan tersebut, Bank Dunia pun yakin kalau perekonomian AS berpotensi meningkat ke 4% pada tahun depan.
"Kebijakan skala besar yang digelontorkan tersebut akan mampu mendorong transisi pertumbuhan ekonomi. Selain itu, optimisme konsumen juga diharapkan bisa membaik, pun dengan kepercayaan investor terhadap AS," tandas Bank Dunia.