Sumber: Channel News Asia | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - Sejumlah bank besar dunia, termasuk DBS, mulai membatasi perjalanan ke wilayah konflik di Timur Tengah seiring meningkatnya ketegangan antara Israel dan Iran.
Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump sebelumnya telah mengumumkan tercapainya kesepakatan gencatan senjata antara kedua negara.
Namun, pada Selasa (24 Juni), Israel mengumumkan bahwa mereka memerintahkan serangan ke Teheran sebagai respons atas peluncuran rudal oleh Iran, yang dianggap sebagai pelanggaran gencatan senjata.
Baca Juga: Kirim Surat ke Kongres, Trump Yakin Iran Memiliki Program Senjata Nuklir
Iran sendiri membantah telah melanggar kesepakatan tersebut.
Konflik ini mengancam upaya bertahun-tahun dari negara-negara Timur Tengah dalam menarik perusahaan keuangan global sebagai bagian dari strategi diversifikasi ekonomi mereka, yang selama ini bergantung pada minyak.
Negara-negara seperti Arab Saudi dan Uni Emirat Arab gencar membangun citra sebagai pusat keuangan regional dengan menawarkan insentif dan reformasi regulasi guna menarik bank serta manajer aset internasional.
Batasi Perjalanan
Melansir laman Channelnewsasi pada Rabu (25/6), DBS menyampaikan bahwa mereka telah menangguhkan seluruh perjalanan dinas non-esensial ke daerah yang terdampak konflik.
“Kami memantau secara ketat perkembangan situasi di Timur Tengah, termasuk di sekitar Dubai,” ujar juru bicara DBS kepada Reuters.
Baca Juga: Saham FedEx Anjlok 5% Setelah Proyeksi Laba Soroti Tantangan Tarif Impor
Ang Wee Khoon, Kepala Manajemen Risiko untuk kantor cabang Bank of Singapore di Dubai International Financial Centre (DIFC), mengatakan bahwa bank tersebut juga telah menghentikan semua perjalanan non-esensial ke dan dari Dubai.
“Keselamatan staf kami adalah prioritas utama. Kami siap mengaktifkan rencana kelangsungan bisnis (BCP) sambil meminimalkan gangguan layanan terhadap klien,” ujarnya.
Dari Amerika Serikat, JPMorgan mengizinkan hanya perjalanan penting ke dan dari kawasan Timur Tengah bagi para pegawainya, menurut sumber yang mengetahui kebijakan tersebut.
Bank terbesar di AS itu juga menyediakan dukungan individual bagi karyawan yang membutuhkan.
Sementara itu, Goldman Sachs sudah meminta stafnya di Israel untuk bekerja dari jarak jauh sejak sekitar sepekan lalu, ungkap sumber terpisah.
Baca Juga: Ekspektasi BOJ Dapat Kembali Menaikkan Suku Bunga Menguat
Evakuasi Staf
Di sisi lain, beberapa bank besar Jepang mulai mengevakuasi staf maupun anggota keluarga mereka dari kawasan tersebut.
Juru bicara Sumitomo Mitsui Financial Group mengatakan bahwa pihaknya mulai mengevakuasi staf dari beberapa lokasi termasuk Iran dan Qatar demi menjaga keselamatan mereka.
Mitsubishi UFJ Financial Group juga telah mengevakuasi sebagian anggota keluarga staf dari Dubai dan Riyadh, ibu kota Arab Saudi.
Bank tersebut juga tengah mempertimbangkan untuk mengizinkan staf meninggalkan wilayah kerja atas kebijakan pribadi.
Sementara itu, Mizuho Financial Group mengimbau seluruh stafnya untuk meningkatkan kewaspadaan dan tengah mengevaluasi langkah-langkah seperti evakuasi, menurut keterangan dari juru bicara perusahaan.