kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.942.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.395   -20,00   -0,12%
  • IDX 6.907   -61,50   -0,88%
  • KOMPAS100 997   -14,27   -1,41%
  • LQ45 765   -9,88   -1,28%
  • ISSI 225   -2,18   -0,96%
  • IDX30 397   -4,54   -1,13%
  • IDXHIDIV20 466   -5,69   -1,21%
  • IDX80 112   -1,62   -1,42%
  • IDXV30 115   -1,15   -0,99%
  • IDXQ30 128   -1,29   -0,99%

Maskapai Penerbangan Global Hindari Wilayah Timur Tengah Usai Serangan AS ke Iran


Minggu, 22 Juni 2025 / 12:38 WIB
Maskapai Penerbangan Global Hindari Wilayah Timur Tengah Usai Serangan AS ke Iran
ILUSTRASI. Penerbangan komersial global terus menghindari wilayah udara di Timur Tengah menyusul serangan Amerika Serikat terhadap fasilitas nuklir Iran.. REUTERS/Ronen Zvulun


Sumber: Reuters | Editor: Handoyo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Penerbangan komersial global terus menghindari wilayah udara di Timur Tengah pada Minggu (waktu setempat), menyusul serangan Amerika Serikat terhadap fasilitas nuklir Iran.

Situs pelacakan penerbangan FlightRadar24 mencatat bahwa maskapai memilih jalur alternatif yang lebih aman untuk menghindari risiko dari konflik bersenjata di kawasan tersebut.

Maskapai Hindari Wilayah Udara Iran, Irak, Suriah, dan Israel

Dalam pernyataan resmi di media sosial X (sebelumnya Twitter), FlightRadar24 mengungkapkan bahwa, "Setelah serangan AS terhadap fasilitas nuklir Iran, lalu lintas penerbangan komersial di kawasan ini tetap beroperasi dengan pola yang sama seperti sejak pembatasan wilayah udara diberlakukan minggu lalu."

Data FlightRadar24 menunjukkan tidak ada penerbangan komersial yang melintasi wilayah udara Iran, Irak, Suriah, dan Israel. Sebagai gantinya, banyak maskapai memilih rute yang lebih jauh, seperti melalui Laut Kaspia di utara atau melewati Mesir dan Arab Saudi di selatan.

Baca Juga: Dunia Terbelah! Ini Reaksi Keras Pemimpin Dunia atas Serangan AS ke Iran

Keputusan ini diambil meskipun rute tersebut menambah waktu tempuh, konsumsi bahan bakar, serta biaya kru.

Risiko Meningkat dari Serangan Rudal dan Drone

Ketegangan militer yang meningkat, khususnya melalui serangan rudal dan drone, telah menciptakan risiko tinggi bagi dunia penerbangan sipil. Sejak Israel meluncurkan serangan ke Iran pada 13 Juni lalu, sejumlah maskapai menghentikan penerbangan ke negara-negara yang terdampak.

Meskipun demikian, masih terdapat beberapa penerbangan evakuasi dari negara-negara tetangga serta penerbangan terbatas yang mengangkut warga Israel yang terdampar di luar negeri.

Maskapai Israel Hentikan Penerbangan Evakuasi

Dua maskapai terbesar Israel, El Al dan Arkia, pada Minggu mengumumkan penghentian sementara penerbangan evakuasi ke Israel hingga pemberitahuan lebih lanjut. El Al juga memperpanjang pembatalan semua penerbangan terjadwal hingga 27 Juni.

Otoritas bandara Israel menyatakan bahwa wilayah udara Israel saat ini ditutup untuk semua penerbangan, meskipun jalur darat ke Mesir dan Yordania masih dibuka.

Baca Juga: Perang Israel vs Iran Menguras Anggaran, Biayanya Capai Rp 3,2 Triliun per Hari

Evakuasi Internasional: Jepang dan Selandia Baru Ambil Langkah

Jepang menjadi salah satu negara pertama yang melakukan evakuasi. Kementerian Luar Negeri Jepang melaporkan bahwa sebanyak 21 orang, termasuk 16 warga negara Jepang, telah dievakuasi dari Iran melalui jalur darat ke Azerbaijan.

Ini merupakan evakuasi kedua yang dilakukan sejak Kamis, dan pemerintah Jepang menyatakan akan terus melaksanakan evakuasi lanjutan bila diperlukan.

Sementara itu, Selandia Baru menyatakan akan mengirimkan pesawat militer C-130J Hercules ke Timur Tengah sebagai langkah siaga untuk mengevakuasi warga negaranya. Pemerintah juga sedang berdiskusi dengan maskapai komersial untuk melihat kemungkinan bantuan evakuasi tambahan.

Selanjutnya: Ini 3 Cara Login Akun Instagram yang Lupa Password untuk Pemula

Menarik Dibaca: Kenapa Bunga Lili Perdamaian Tak Kunjung Mekar? Ini 5 Penyebab dan Solusinya




TERBARU
Kontan Academy
Owe-some! Mitigasi Risiko SP2DK dan Pemeriksaan Pajak

[X]
×