kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,33   4,58   0.51%
  • EMAS1.318.000 -0,68%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Bank sentral ramai-ramai pangkas suku bunga


Rabu, 11 Maret 2020 / 20:16 WIB
Bank sentral ramai-ramai pangkas suku bunga
ILUSTRASI. FILE PHOTO: The logo of the European Central Bank (ECB) is pictured outside its headquarters in Frankfurt, Germany, April 26, 2018. REUTERS/Kai Pfaffenbach/File Photo


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Yudho Winarto

Masalah seperti itu kemungkinan besar paling akut untuk bisnis kecil. Guncangan ekonomi ini akan mempengaruhi permintaan dan penawaran dalam perekonomian.

Baca Juga: Wall Street berseri, didorong harapan stimulus yang meredakan kekhawatiran resesi

Pembuat kebijakan BOE juga memutuskan untuk memperkenalkan skema pendanaan berjangka baru dengan insentif tambahan bagi pelaku usaha kecil dan menengah (UKM) yang dibiayai lewat penerbitan cadangan bank sentral.

Lalu BoE akan mempertahankan stok pembelian obligasi korporasi kelas investasi non-finansial sterling £ 10 miliar dan mempertahankan stok pembelian obligasi pemerintah Inggris £ 435 miliar yang dibiaya lewat penerbitan cadangan bank sentral.

Sementara The Fed sebelumnya mengejutkan pasar dengan tiba-tiba mengumumkan memangkas suku bunga acuannya atau Federal Funds Rate (FFR) sebesar 50 bps menjadi 1%-1,25%. Pemangkasan mendadak sebesar itu menjadi yang pertama sejak Desember 2008 atau saat krisis finansial. Kala itu The Fed memangkas suku bunga sebesar 75 bps.

The Fed seharusnya mengadakan Rapat Dewan Gubernur (RDG) pada 17-18 Maret 2019, tetapi penyebaran wabah corona virus menjadi alasan The Fed memangkas suku bunga lebih awal dari jadwal RDG. Pemangkasan tersebut sudah diprediksi oleh pelaku pasar, hanya saja terjadi lebih cepat dari jadwal RDG.

Sementara bank sentral Eropa akan melakukan RDG pada 12 Maret 2020. Ekonom memperkirakan European Central Bank (ECB) juga akan memangkas suku bunga acuan pada pertemuan tersebut.

"Presiden ECB Christine Lagarde menyadari keputusan kebijakan besar pertamanya akan membentuk persepsi tentang pendekatannya ( ke ekonomi)," ujar Greg Fuzesi, ekonom JPMorgan di London, seperti dilansir Bloomberg, Selasa (10/3/2020).




TERBARU

[X]
×