Reporter: SS. Kurniawan | Editor: S.S. Kurniawan
Beijing hanya melaporkan 13 kasus sejauh ini selama April, dengan infeksi terakhir terkonfirmasi pada 14 hari yang lalu. Penurunan tingkat tanggap darurat juga berarti orang-orang di Beijing tidak wajib memakai masker di luar ruangan.
Tapi, pencabutan aturan karantina di Beijing tidak berlaku untuk kedatangan dari luar negeri dan orang-orang yang bepergian dari Provinsi Hubei di China Tengah serta daerah-daerah berisiko tinggi lainnya.
Pelonggaran Beijing datang berhari-hari menjelang liburan Hari Buruh selama lima hari yang bergulir mulai 1 Mei, yang berpotensi menjadi berkah bagi sektor pariwisata, restoran, dan hotel di bagian lain China.
Baca Juga: Masuk masa pemulihan, Malaysia longgarkan Perintah Kontrol Gerakan
Setengah jam pertama setelah Beijing mengatakan melonggarkan pembatasan, pemesanan tiket penerbangan naik lebih dari 15 kali lipat, dengan orang-orang merencanakan perjalanan ke kota-kota termasuk Chengdu, Chongqing, Shanghai dan Hangzhou, media pemerintah melaporkan, mengutip agen perjalanan online Qunar.com.
"Saya pikir, masyarakat China telah berhasil melewati gelombang guncangan pertama dari wabah virus corona," kata Hu Xijin, Pemimpin Redaksi Global Times, tabloid yang mendapat dukungan negara, seperti dikutip Reuters.
"Tentu saja, kita perlu mempertahankan kewaspadaan yang diperlukan di tingkat masyarakat. Saya percaya, bagi kebanyakan orang, kewaspadaan semacam ini akan berlanjut sebagai kebiasaan," ujarnya.