Sumber: Reuters | Editor: Avanty Nurdiana
KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Konsumen di Amerika Serikat menghabiskan US$ 14,25 miliar pada perayaan Cyber Monday. Nilai belanja ini mendorong total penjualan online sepanjang akhir pekan Thanksgiving mencapai US$ 44,2 miliar, menurut laporan Adobe Analytics.
Lonjakan belanja ini terjadi berkat maraknya penawaran diskon untuk berbagai produk, mulai dari gadget hingga kebutuhan rumah tangga.
Adobe melaporkan pengeluaran selama Cyber Week periode lima hari dari Thanksgiving hingga Cyber Monday naik 7,7% dibandingkan tahun sebelumnya. Pada 2023, kenaikannya mencapai 8,2% dengan nilai US$ 41,1 miliar.
Baca Juga: Vale Proyeksi Produksi Bijih Besi Naik 3% pada 2026, Target 2025 Terlampaui
Sebelum musim liburan dimulai, Adobe memproyeksikan belanja online selama periode tersebut akan mencapai US$ 43,7 miliar, atau naik 6,3% secara tahunan.
“Retailer di AS sangat mengandalkan diskon pada musim liburan ini untuk mendorong permintaan online. Penawaran menarik selama Cyber Week membuat konsumen berbelanja lebih awal, menciptakan kondisi di mana Black Friday kini menyaingi dominasi Cyber Monday,” ujar Vivek Pandya, analis utama Adobe Digital Insights.
Penjualan online pada Black Friday menyentuh rekor baru sebesar US$ 11,8 miliar. Sejumlah raksasa ritel seperti Amazon, Walmart, dan Target menawarkan diskon besar di berbagai kategori untuk menarik konsumen berpenghasilan tinggi yang ingin berbelanja besar, maupun pembeli hemat yang ingin memaksimalkan anggaran mereka.
Tren menarik lainnya adalah meningkatnya penggunaan layanan berbasis kecerdasan buatan (AI). Banyak konsumen memakai chatbot untuk menelusuri produk dan membandingkan harga, terutama untuk kategori seperti peralatan rumah tangga, mainan, gim video, dan perhiasan.
Laporan Adobe menunjukkan bahwa kunjungan ke situs ritel AS melalui kanal terkait AI melonjak 670% pada Cyber Monday dan bahkan 805% saat Black Friday dibandingkan tahun lalu.
Baca Juga: Amazon Pangkas Biaya Penjual Eropa, Lawan Ketat Shein dan Temu
Sementara itu, penggunaan layanan “buy now, pay later” (BNPL) mencapai rekor tertinggi pada Cyber Monday, mendorong pengeluaran online sebesar US$ 1,03 miliar, naik 4,2% dari tahun sebelumnya. Banyak konsumen memanfaatkan skema ini untuk memberi ruang napas pada anggaran rumah tangga yang semakin tertekan.
Meski diskon besar membuat sebagian konsumen mengambil utang jangka pendek untuk belanja hadiah, para analis menilai konsumen tetap berhati-hati dan cermat mengamati harga guna menghindari pembelian impulsif tahun ini.













