Sumber: Reuters | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - SAO PAULO. Vale SA, perusahaan tambang bijih besi terbesar di dunia menunda sejumlah rencana terkait jebolnya bendungan tailing akhir pekan lalu. Perusahaan tersebut akan menangguhkan dividen bagi pemegang saham, menunda aksi pembelian kembali saham dan pemberian bonus kepada para eksekutifnya.
Seperti dilaporkan Reuters, dewan direksi Vale juga membentuk komite independen untuk menyelidiki penyebab ledakan bendungan di negara bagian Minas Gerais tersebut. Sembari memantau upaya bantuan di kota Brumadinho yang hancur.
Kantor kejaksaan negeri di Minas Gerasi juga menyebut pengadilan negeri di Brasil pada hari Minggu telah kembali memblokir aset Vale senilai 5 miliar reais atau setara US$ 1,33 miliar untuk membayar ganti rugi dari bendungan yang meledak di tambang bijih besi tersebut.
Dengan begitu, secara total pengadilan sekarang telah memblokir aset Vale senilai 11 miliar reais terkait bencana ini.
Hingga kemarin, tim penyelamat dilaporkan masih mencari sekitar 300 orang hilang akibat hancurnya bendungan tersebut. Sejauh ini dari 58 korban yang telah ditemukan, tidak ada satupun dalam kondisi selamat.
Penyebab pecahnya bendungan sendiri masih belum jelas. Di tengah banyaknya kritik, pihak Vale mengklaim telah mengikuti semua prosedur keselamatan.
Sebelumnya operasi pencarian juga sempat dihentikan karena kekhawatiran potensi kejadian serupa dari bendungan milik Vale lain yang berada tak jauh dari lokasi tersebut.