Sumber: Channel News Asia | Editor: S.S. Kurniawan
KONTAN.CO.ID - NEW DELHI. India menerbangkan jet tempur Rafale baru buatan Prancis dalam penerbangan "sosialisasi" di atas wilayah perbatasan yang diperebutkan dengan China.
Lima pesawat pertama dari pesanan senilai US$ 9,4 miliar untuk 36 Rafale secara resmi bergabung dengan Angkatan Udara India pada 10 September lalu.
Menteri Pertahanan Rajnath Singh India menyebutkan, kehadiran jet tempur Rafale sebagai "pesan kuat" untuk musuh-musuh New Daelhi.
"Jet tempur Rafale telah diperkenalkan di wilayah operasional kami termasuk Ladakh," kata seorang pejabat senior Angkatan Udara India tanpa menyebut nama, Senin (21/9), kepada AFP seperti dikutip Channel News Asia.
Baca Juga: Perbatasan sempat panas, pasukan India dan China baku tembak
Pada pertengahan Juni lalu, tentara China dan India terlibat dalam pertempuran tangan kosong yang brutal di wilayah Ladakh. Pertarungan itu menewaskan 20 tentara India.
China juga mengakui banyak korban tetapi belum mengungkapkan angka apa pun.
Dalam insiden lain di awal September, tembakan dilepaskan untuk pertama kalinya dalam 45 tahun terakhir di perbatasan India-China.
Rafale menjalani pelatihan intensif
Pengumuman penerbangan Rafale datang ketika komandan militer dari India dan China mengadakan putaran terakhir pembicaraan mereka, yang bertujuan untuk meredakan ketegangan di sepanjang perbatasan Himalaya yang disengketakan.
Baca Juga: Kian panas, China mobilisasi pasukan juga pembom H-6 ke perbatasan India
Tidak terungkap, kapan penerbangan Rafale dimulai. Tetapi, fotografer AFP melihat jet tempur Rafale terbang di atas Ibu Lota Ladakh, Leh pada Senin (21/9).
Kementerian Pertahanan India mengatakan, selama komisioning, Rafale "sudah terbang dan terbiasa dengan lingkungan operasional kami" tanpa secara khusus menyebut Ladakh.
"(Rafale) telah menjalani pelatihan intensif yang terintegrasi dengan armada tempur lain, termasuk penembakan senjata canggih," ujar Kementerian Pertahanan India dalam pernyataan Senin (21/9).
India mengakui berada di belakang China dan negara-negara kunci lainnya dalam daya tembak militer. Dan, pembelian jet tempur Rafale adalah salah satu dari banyak yang India lakukan dalam upaya untuk meningkatkan kemampuan 1,4 juta tentaranya.