kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,33   4,58   0.51%
  • EMAS1.318.000 -0,68%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

BioDAR menggunakan radar cuaca, memonitor populasi serangga


Minggu, 29 September 2019 / 07:01 WIB
BioDAR menggunakan radar cuaca, memonitor populasi serangga
ILUSTRASI.


Reporter: Tri Sulistiowati | Editor: Tri Sulistiowati

Bantuan machine learning

Sekarang, BioDAR sedang mengembangkan cara untuk menggunakan machine learning untuk mengenali dan mengukur keberagaman serangga secara otomatis menggunakan radar cuaca.

Dr Ryan Neely III, member of BioDAR from National Centre for Atmospheric Sience and Schiool of Earth and Environment University of Leeds mengatakan radar cuaca adalah alat yang ampuh untuk mengamati atmosfer. Dalam waktu dekat, kami dapat mendiagnosis berapa banyak dan jenis presipitasi yang terjadi atau dapat terjadi segera. Informasi seperti ini dapat membantu orang untuk merespon cuaca, yang dapat menyelamatkan nyawa.

Proyek ini menggunakan tiga pendekatan untuk menghasilkan langkah-perubahan dalam pemantauan lingkungan.

Proyek ini melengkapi pekerjaan penting yang dilakukan dalam penelitian lapangan skala besar. Apabila hal tersebut berhasil, maka dapat digunakan oleh Natural England sebagai Indikator Keanekaragaman Hayati untuk Pemerintah Inggris.

Baca Juga: Penelitian: eye-on-a-chip digunakan mempelajari penyakit mata kering

Dr Elizabeth Duncan,member of BioDAR from the University of Leeds’ School of Biology mengatakan, setelah mereka mengumpulkan serangga menggunakan Helikite, tantangannya adalah menentukan spesies dan peran yang serangga mainkan dalam ekosistem.

"Setidaknya sebagian dari teka-teki ini akan dipecahkan dengan melihat DNA hewan-hewan ini, sehingga kami dapat dengan cepat mengidentifikasi spesies yang ada dalam sampel kami," jelas Elizabeth.

Melalui proyek paralel yang didanai oleh Bill dan Melinda Gates Foundation, tim BioDAR sedang bekerja untuk mengeksplorasi penerapan metode ini di seluruh Rwanda, Mali, dan Afrika Selatan.

Tujuan proyek Gates Foundation adalah untuk mengevaluasi apakah hama tanaman utama seperti belalang gurun dan ulat grayak dapat dideteksi dan diprediksi menggunakan radar meteorologi untuk membantu dalam pengelolaan hama.

Baca Juga: Astronom buktikan Einstein benar, cahaya bisa dibelokkan benda besar

Profesor Stephen Mobbs, Director of the National Centre for Atmospheric Sciences based at the University of Leeds mengatakan BioDAR adalah proyek yang menarik untuk mengembangkan teknik baru untuk melacak serangga menggunakan radar cuaca. Ada semakin banyak bukti bahwa serangga mulai terancam karena perubahan lingkungan pada skala global.

"Untuk memahami tekanan lingkungan ini membutuhkan metode skala besar dan baru untuk melacak pergerakan serangga. BioDAR berjanji untuk memberikan kontribusi signifikan terhadap tujuan itu."

Sekedar info, proyek BioDAR muncul melalui diskusi informal di antara anggota tim dalam Crucible. Acara tersebut dibuat untuk menyatukan para akademisi dari berbagai disiplin ilmu,  memberikan mereka waktu dan ruang untuk berpikir kreatif tentang mengatasi masalah global.

Sumber : https://www.leeds.ac.uk/news/article/4451/using_weather_radar_to_monitor_insects




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×