kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.504.000   5.000   0,33%
  • USD/IDR 15.935   0,00   0,00%
  • IDX 7.246   -68,22   -0,93%
  • KOMPAS100 1.110   -11,46   -1,02%
  • LQ45 880   -11,76   -1,32%
  • ISSI 222   -0,92   -0,41%
  • IDX30 452   -6,77   -1,48%
  • IDXHIDIV20 545   -7,80   -1,41%
  • IDX80 127   -1,32   -1,03%
  • IDXV30 136   -1,06   -0,77%
  • IDXQ30 150   -2,29   -1,50%

BioDAR menggunakan radar cuaca, memonitor populasi serangga


Minggu, 29 September 2019 / 07:01 WIB
BioDAR menggunakan radar cuaca, memonitor populasi serangga
ILUSTRASI.


Reporter: Tri Sulistiowati | Editor: Tri Sulistiowati

KONTAN.CO.ID - Para peneliti sedang mengembangkan teknik pioner yang membantu mereka untuk memonitor serangga di udara menggunakan radar cuaca sebagai bagian dari proyek penelitian BioDAR.

Ekosistem bergantung kepada serangga untuk proses penyerbukan. Selain itu, serangga juga menjadi bagian penting dalam rantai makanan. Sayangnya, populasi serangga semakin menurun.

Sampai sekarang belum ditemukan metode yang konsisten melacak besarnya (jumlah) dan keanekaragaman serangga di area yang besar.

Baca Juga: Waduh, populasi burung di Amerika Serikat dan Kanada turun 29%

Para peneliti BioDAR dari University of Leeds, University of Exeter dan The National Cantre for Atmospheric Science akan menggunakan teknologi radar cuaca untuk menyajikan peta detil jumlah dan keberagaman serangga.

Para peneliti bakal menggunakan informasi yang didapatkan untuk mendukung diskusi tentang peran serangga yang penting dalam ekosistem. Sekedar info, serangga yang dimaksud adalah serangga yang dapat melakukan penyerbukan terhadap tanaman seperti lebah.

Proyek baru ini akan diarahkan ke monitor populasi serangga di Inggris dan diikuti Rwanda, Mali, dan Afika Selatan.

Dr Chistopher Hassall, member of BioDAR team, Universitas of Leeds'sSchool of Biology mengatakan manusia menyebabkan penurunan populasi satwa liar di seluruh dunia, ini sangat penting untuk kelangsungan hidup manusia bahwa kami melindungi mereka yang tertinggal.

Baca Juga: Ikan haddock gunakan kompas magnet untuk navigasi

"Ini mengkolaborasikan antara biologi dan fisikawan atmosfer untuk menciptakan alat baru  yang dapat kami gunakan untuk mengawasi populasi serangga dan mengizinkan kami untuk membuat keputusan konservasi yang mendorong kelangsungan hidup serangga," jelas Hassall.

Saat ini, kesehatan populasi serangga sering didasarkan pada beberapa penelitian yang dilakukan di lokasi tertentu.

Penelitian baru mencoba untuk menjelajahi tren jumlah serangga menggunakan data yang tidak lengkap, tapi tanpa menggunakan observasi yang lebih detil seperti mengetahui bagaimana perubahan cuaca dan hilangnya habitat, maka akan sulit mempengaruhi serangga.

Para peneliti dapat mengawasi dampak aksi konservasi yang berbeda dan bagaimana perubahan yang disebabkan lingkungan mempengaruhi populasi serangga, dengan menggumpulkan informasi secara teratur tentang jenis dan jumlah serangga yang berbeda di area yang luas.

Baca Juga: Dorong teknologi bersih, Inggris siapkan dana £ 1 miliar bagi para peneliti

Proyek BioDAR yang didanai oleh Natural Environment Research Council telah menyatukan tim interdisipliner ekologi dan meteorologi untuk mengeksploitasi jaringan radar cuaca dari seluruh dunia.

Ahli meteorologi secara rutin menggunakan radar cuaca untuk membuat peta cuaca dan mendeteksi berbagai jenis hujan, hujan es, hujan salju, dan salju. Radar cuaca juga sering mendeteksi hewan di udara dan bahan biologis lainnya, sayangnya informasi ini sering diabaikan oleh pengguna data cuaca.

Bantuan machine learning

Sekarang, BioDAR sedang mengembangkan cara untuk menggunakan machine learning untuk mengenali dan mengukur keberagaman serangga secara otomatis menggunakan radar cuaca.

Dr Ryan Neely III, member of BioDAR from National Centre for Atmospheric Sience and Schiool of Earth and Environment University of Leeds mengatakan radar cuaca adalah alat yang ampuh untuk mengamati atmosfer. Dalam waktu dekat, kami dapat mendiagnosis berapa banyak dan jenis presipitasi yang terjadi atau dapat terjadi segera. Informasi seperti ini dapat membantu orang untuk merespon cuaca, yang dapat menyelamatkan nyawa.

Proyek ini menggunakan tiga pendekatan untuk menghasilkan langkah-perubahan dalam pemantauan lingkungan.

Proyek ini melengkapi pekerjaan penting yang dilakukan dalam penelitian lapangan skala besar. Apabila hal tersebut berhasil, maka dapat digunakan oleh Natural England sebagai Indikator Keanekaragaman Hayati untuk Pemerintah Inggris.

Baca Juga: Penelitian: eye-on-a-chip digunakan mempelajari penyakit mata kering

Dr Elizabeth Duncan,member of BioDAR from the University of Leeds’ School of Biology mengatakan, setelah mereka mengumpulkan serangga menggunakan Helikite, tantangannya adalah menentukan spesies dan peran yang serangga mainkan dalam ekosistem.

"Setidaknya sebagian dari teka-teki ini akan dipecahkan dengan melihat DNA hewan-hewan ini, sehingga kami dapat dengan cepat mengidentifikasi spesies yang ada dalam sampel kami," jelas Elizabeth.

Melalui proyek paralel yang didanai oleh Bill dan Melinda Gates Foundation, tim BioDAR sedang bekerja untuk mengeksplorasi penerapan metode ini di seluruh Rwanda, Mali, dan Afrika Selatan.

Tujuan proyek Gates Foundation adalah untuk mengevaluasi apakah hama tanaman utama seperti belalang gurun dan ulat grayak dapat dideteksi dan diprediksi menggunakan radar meteorologi untuk membantu dalam pengelolaan hama.

Baca Juga: Astronom buktikan Einstein benar, cahaya bisa dibelokkan benda besar

Profesor Stephen Mobbs, Director of the National Centre for Atmospheric Sciences based at the University of Leeds mengatakan BioDAR adalah proyek yang menarik untuk mengembangkan teknik baru untuk melacak serangga menggunakan radar cuaca. Ada semakin banyak bukti bahwa serangga mulai terancam karena perubahan lingkungan pada skala global.

"Untuk memahami tekanan lingkungan ini membutuhkan metode skala besar dan baru untuk melacak pergerakan serangga. BioDAR berjanji untuk memberikan kontribusi signifikan terhadap tujuan itu."

Sekedar info, proyek BioDAR muncul melalui diskusi informal di antara anggota tim dalam Crucible. Acara tersebut dibuat untuk menyatukan para akademisi dari berbagai disiplin ilmu,  memberikan mereka waktu dan ruang untuk berpikir kreatif tentang mengatasi masalah global.

Sumber : https://www.leeds.ac.uk/news/article/4451/using_weather_radar_to_monitor_insects



TERBARU
Kontan Academy
Kiat Cepat Baca Laporan Keuangan Untuk Penentuan Strategi dan Penetapan Target KPI Banking and Credit Analysis

[X]
×