kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,20   -16,32   -1.74%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Bisnis Viola Financial terdampak pasar finansial yang lesu (4)


Minggu, 08 September 2019 / 09:05 WIB
Bisnis Viola Financial terdampak pasar finansial yang lesu (4)


Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Tri Adi

KONTAN.CO.ID - Viola Financial berkembang menjadi perusahaan finansial berbasis teknologi yang disegani oleh para kompetitornya. Setidaknya perusahaan ini sudah menawarkan layanan pengelolaan likuiditas ke lebih dari 25.000 sekuritas. Namun, tak selamanya perjalanan Viola Financial berjalan mulus. Kondisi pasar keuangan global yang tidak kondusif berdampak pada bisnisnya. Tapi Vincent Viola memiliki sejumlah strategi untuk tetap bertahan lewat berbagai langkah akuisisi.

Pundi-pundi kekayaan Vincent Viola kini banyak bersumber dari perusahaan yang didirikannya tahun 2008 silam yakni Virtu Financial. Dalam laman resminya, Virtu Finance memiliki keahlian di bidang teknologi dan pengelolaan likuiditas. Setidaknya, perusahaan ini sudah menawarkan layanan ke lebih dari 25.000 sekuritas di lebih dari 235 titik wilayah.

Virtu Financial juga mengklaim memiliki teknologi di bidangnya sehingga dapat menciptakan pasar yang lebih efisien dan stabil. Perkembangan bisnis Virtu Financial juga cukup positif, paling tidak hingga kuartal II-2019. Tercatat, akhir semester I-2019 perusahaan ini berhasil mendapatkan pendapatan dari hasil perdagangan mencapai US$ 238,9 juta. Perusahaan ini mencatatkan total laba sebelum pajak sebesar US$ 89,2 juta di kuartal II 2019 lalu.

Kendati demikian, paruh pertama tahun ini mungkin belum menjadi kabar baik bagi Viola untuk meraup cuan dari bisnisnya. Sebabnya, berdasarkan laporan presentasinya, total pendapatan perusahaan ini dari hasil perdagangan saham justru turun 24,27% secara year on year (yoy).

Namun, Viola berupaya untuk menggenjot bisnis salah satunya dengan melakukan beberapa rencana ekspansi. Terbukti, di tahun 2019 ini total belanja modal yang dianggarkan perusahaan ini sudah mencapai US$ 26,47 juta, jauh lebih tinggi dibandingkan tahun sebelumnya sebesar US$ 18,93 juta. Arus kas perusahaan ini juga masih cukup lebar yaitu mencapai US$ 666,65 juta, jauh lebih tinggi dibanding tahun sebelumnya yang hanya mencapai US$ 257,48 juta.

Hal ini menandakan Viola sebagai pemegang saham terbesar di perusahaan ini punya banyak amunisi untuk memperbaiki kinerja di tengah kondisi pasar yang tidak selalu positif.

Hanya, baru-baru ini Virtu dilanda sentimen negatif oleh sebagian besar investor di pasar, pasca hengkangnya Direktur Keuangan Joseph Mulluso awal kuartal III 2019.

Hengkangnya Mulluso dinilai sebagai awal dari keberlangsungan rencana merger perusahaan tersebut. Apalagi, sebelumnya Virtu juga telah berhasil mengakuisisi Investment Technology Group (ITG) dan KCG Holdings. Hanya, dampak keluarnya Direktur Keuangan, saham Virtu sempat turun pekan ini. Ini praktis memberikan rekam buruk kondisi harga saham Virtu yang hampir selalu positif.

Namun, direktur yang baru yaitu Alex Loffe nampaknya menjadi senjata rahasia Viola untuk mewujudkan rencana ekspansinya tahun ini. Memang, merujuk ke data historis, Virtu punya segelintir sejarah akuisisi. Terbaru tak lain adalah akusisi ITG yang berlangsung pada Maret 2019. Kala itu, Ia memborong seluruh saham ITG seharga US$ 1 miliar.

Dua tahun sebelumnya, Virtu juga sempat melakukan pembelian perusahaan pesaingnya KCG holding seharga US$ 1,4 miliar.

Pria yang dikenal sangat pendiam dan keras ini rupanya memiliki kepedulian terhadap lingkungan sekitar. Pada akhir Maret 2019, Ia menyisihkan sebagian kekayaannya US$ 500.000 untuk biaya riset di bidang medis.

Dibalik itu, melalui perusahaannya Virtu Financial sejak tahun 2013, Ia juga menerapkan kebijakan untuk menyisihkan keuntungan perusahaan guna membantu komunitas lokal.

Ia pun mewajibkan karyawannya untuk menjadi sukarelawan di beberapa kasus lewat program bakti sosial. Seperti membersihkan pelabuhan di Los Angeles, penggalangan dana di Hong Kong, menyumbang darah di Melbourne.

Hal ini diterapkannya di seluruh kantor cabang perusahaan secara global. Catatan saja, Virtu terdaftar di 235 lebih bursa saham di dunia tepatnya di 36 negara.

(Selesai)




TERBARU

[X]
×