kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.267.000   -15.000   -0,66%
  • USD/IDR 16.647   17,00   0,10%
  • IDX 8.097   4,24   0,05%
  • KOMPAS100 1.128   3,27   0,29%
  • LQ45 826   2,92   0,35%
  • ISSI 283   0,03   0,01%
  • IDX30 434   1,01   0,23%
  • IDXHIDIV20 502   3,37   0,68%
  • IDX80 127   0,77   0,61%
  • IDXV30 138   1,08   0,79%
  • IDXQ30 139   -0,19   -0,14%

Bursa Asia Naik Rabu (29/10), Euforia AI dan Ekspektasi The Fed Pangkas Suku Bunga


Rabu, 29 Oktober 2025 / 09:17 WIB
Bursa Asia Naik Rabu (29/10), Euforia AI dan Ekspektasi The Fed Pangkas Suku Bunga
ILUSTRASI. Bursa saham Asia menguat pada Rabu (29/10/2025) seiring lonjakan Wall Street yang disokong optimisme baru terhadap teknologi kecerdasan buatan (AI). REUTERS/Androniki Christodoulou 


Sumber: Reuters | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - Bursa saham Asia menguat pada Rabu (29/10/2025) seiring lonjakan Wall Street yang disokong optimisme baru terhadap teknologi kecerdasan buatan (AI).

Investor kini menanti keputusan suku bunga The Fed dan laporan keuangan dari raksasa teknologi global.

Sentimen positif datang dari kabar Nvidia yang mencatat pemesanan chip AI senilai US$ 500 miliar dan akan membangun tujuh superkomputer untuk Departemen Energi AS.

Baca Juga: Pabrik Foxconn di AS: Robot Humanoid Nvidia Siap Dioperasikan

Sementara itu, Microsoft mencapai kesepakatan untuk mengubah OpenAI menjadi public benefit corporation dengan kepemilikan saham 27%.

Kabar tersebut mendorong MSCI Asia-Pacific di luar Jepang naik 0,16%, sedangkan Nikkei Jepang melonjak lebih dari 1% ke rekor tertinggi.

Indeks Kospi Korea Selatan juga menembus level tertinggi sepanjang masa, didorong kinerja kuat SK Hynix, pemasok utama Nvidia.

“Ekspektasi terhadap hasil kinerja teknologi sangat tinggi. Investor ingin melihat bukti monetisasi AI yang berkelanjutan,” ujar Charu Chanana, Chief Investment Strategist Saxo.

Baca Juga: Harga Emas Spot Rebound Rabu (29/10) Pagi, Investor Waspadai Sinyal dari Powell

The Fed dan Kebijakan Moneter Global

Pasar memperkirakan The Fed akan memangkas suku bunga sebesar 25 basis poin pada pertemuan hari ini.

Pelaku pasar juga menanti sinyal apakah bank sentral AS akan mengakhiri kebijakan quantitative tightening (QT).

“Jika The Fed menandai akhir QT, itu bisa dibaca sebagai sinyal dovish,” ujar Chanana.

Imbal hasil obligasi AS tenor dua tahun bertahan di 3,49%, sementara tenor 10 tahun di 3,98%.

Dolar AS melemah terhadap mayoritas mata uang utama. Euro menguat di US$ 1,1652 dan pound sterling di US$ 1,3272.

Baca Juga: Berikut Isu-Isu Krusial dalam Pertemuan Puncak Trump–Lee di Korea Selatan

Sorotan Asia Pasifik

Dolar Australia menguat 0,17% ke US$ 0,6598 setelah inflasi domestik melonjak tertinggi dalam lebih dari dua tahun, menutup peluang pemangkasan suku bunga oleh Reserve Bank of Australia dalam waktu dekat.

Yen Jepang menguat 0,3% ke 151,66 per dolar menjelang keputusan kebijakan Bank of Japan (BOJ) pada Kamis.

Pasar memperkirakan BOJ akan menahan suku bunga, namun memberi sinyal normalisasi kebijakan dalam beberapa bulan ke depan.

Baca Juga: Dolar AS Melemah Rabu (29/10) Pagi, Menjelang Pemangkasan Suku Bunga The Fed

Komoditas

Harga minyak naik setelah tiga hari melemah. Brent menguat 0,28% ke US$ 64,58 per barel, sementara WTI naik 0,18% ke US$ 60,26 per barel.

Harga emas bertahan di kisaran US$ 4.000 per ons seiring meningkatnya selera risiko investor.

Selanjutnya: Grafik Harga Emas Antam Hari Ini (29 Oktober 2025), Naik atau Turun?

Menarik Dibaca: Sempat Ambles, Pi Network Kini Jawara Kripto Top Gainers 24 Jam




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Pre-IPO : Explained

[X]
×