Reporter: Barratut Taqiyyah Rafie | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
3. Fokus pada Bisnis Berkualitas Tinggi dan Bermodal Rendah
Buffett menekankan kepemilikan aset produktif yang dapat menahan kenaikan biaya. Ia lebih menyukai bisnis yang tidak memerlukan investasi ulang yang signifikan untuk mempertahankan posisi kompetitif mereka.
Perusahaan-perusahaan ini memiliki posisi yang lebih baik selama masa inflasi karena mereka tidak perlu terus-menerus menginvestasikan sejumlah besar uang dengan harga yang terus meningkat untuk mempertahankan posisi pasar mereka.
Buffett pernah menyamakan tantangan yang ditimbulkan oleh inflasi dengan "menaiki eskalator yang menurun".
Berinvestasi dalam bisnis dengan kebutuhan modal rendah berarti memilih perusahaan yang tidak harus berlari secepat itu untuk tetap bertahan.
Baca Juga: Apa yang Bisa Dipelajari dari Warren Buffett Muda?
4. Hindari Obligasi Berimbal Hasil Rendah dan Cadangan Kas
Buffett memperingatkan agar tidak menyimpan sejumlah besar uang tunai atau berinvestasi dalam obligasi berimbal hasil rendah selama periode inflasi.
Ia menyarankan agar uang tunai tidak menjadi teman selama masa inflasi, karena nilainya terkikis oleh inflasi.
Demikian pula, obligasi berimbal hasil rendah dapat kehilangan nilai riil karena inflasi melampaui imbal hasil. Sebaliknya, Buffett menyarankan untuk fokus pada aset yang dapat mempertahankan atau meningkatkan nilainya secara riil.
Pendekatan ini membantu melindungi kekayaan Anda dari dampak inflasi yang mengikis dan memastikan bahwa investasi Anda terus tumbuh dalam daya beli dari waktu ke waktu.
Baca Juga: Buat Gen Z, Cek 9 Kebiasaan Sehari-Hari Warren Buffett untuk Jadi Miliarder