kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.428.000   -57.000   -2,29%
  • USD/IDR 16.602   11,00   0,07%
  • IDX 7.916   -209,10   -2,57%
  • KOMPAS100 1.090   -29,49   -2,63%
  • LQ45 772   -7,67   -0,98%
  • ISSI 281   -10,34   -3,54%
  • IDX30 401   -4,69   -1,16%
  • IDXHIDIV20 453   -1,70   -0,37%
  • IDX80 121   -1,88   -1,53%
  • IDXV30 129   -2,46   -1,87%
  • IDXQ30 127   -0,85   -0,66%

CEO JPMorgan Tegur Pegawai yang Buka Email Saat Rapat: Itu Tidak Sopan


Sabtu, 18 Oktober 2025 / 22:48 WIB
CEO JPMorgan Tegur Pegawai yang Buka Email Saat Rapat: Itu Tidak Sopan
CEO JPMorgan Chase, Jamie Dimon, menyerukan kembalinya etika kerja lama di tengah era notifikasi tanpa henti dan gangguan digital.


Reporter: Noverius Laoli | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  CEO JPMorgan Chase, Jamie Dimon, menyerukan kembalinya etika kerja lama di tengah era notifikasi tanpa henti dan gangguan digital. 

Dalam ajang Fortune’s Most Powerful Women Summit, Dimon menegaskan bahwa fokus penuh dalam rapat adalah bentuk penghormatan paling dasar di tempat kerja.

“Saya datang ke rapat setelah membaca semua materi, dan Anda akan mendapat 100% perhatian saya,” ujar Dimon seperti dikutip dari Fortune, Sabtu (18/10/2025). 

“Kalau ada yang tampak sibuk membaca email atau notifikasi di iPad, saya akan suruh tutup. Itu tidak sopan,” tambahnya.

Baca Juga: CEO JPMorgan Chase Jamie Dimon Ingatkan Potensi Resesi Masih Tinggi

Bagi Dimon, menjaga fokus bukan hal yang bisa ditawar. Ia bahkan menyebut, hari ketika ia tak lagi bisa memberikan perhatian penuh pada pekerjaannya akan menjadi saat untuk mundur.

Dalam surat tahunannya kepada pemegang saham 2024, bos bank terbesar di Amerika Serikat itu juga mengkritik budaya rapat yang berlebihan. 

“Rapat memperlambat kita. Hapus rapat. Tapi kalau memang harus ada, mulai dan akhiri tepat waktu, dan harus ada yang memimpin,” tulisnya.

Ia menyarankan agar setiap rapat memiliki tujuan jelas, hasil terukur, dan daftar tindak lanjut. Hanya orang yang benar-benar perlu hadir yang sebaiknya diundang. Untuk membahas produk baru, ia bahkan menyarankan menulis press release tiruan agar tim lebih fokus dan mampu menjelaskan ide secara konkret.

Dimon juga menekankan pentingnya ruang untuk perbedaan pendapat. 

Baca Juga: CEO JPMorgan Jamie Dimon Peringatkan Risiko Koreksi Besar di Pasar Saham AS

“Kesalahan terbesar terjadi ketika orang tahu ada masalah, tapi takut mengatakannya di forum yang tepat. Tidak ada yang salah dengan ketidaksepakatan,” tegasnya.

Pandangan Dimon mencerminkan keresahan banyak pemimpin perusahaan yang menilai etika kerja modern semakin memudar akibat teknologi. Ratusan perusahaan di Amerika kini bahkan kembali mengadakan pelatihan etika kerja untuk mengingatkan pegawai cara berinteraksi profesional, berpakaian pantas, dan menjaga ruang kerja bersama.

Menurut Annie Rosencrans, Direktur People and Culture di platform HR HiBob, persoalan ini bukan soal generasi, tapi budaya. 

“Kita terbiasa menganggap respons cepat sebagai produktivitas, padahal sering mengorbankan kehadiran penuh,” ujarnya.

Baca Juga: CEO JPMorgan: The Fed Sulit Pangkas Suku Bunga Jika Inflasi AS Tak Turun!

Bagi Dimon, pesan utamanya sederhana: di tengah dunia yang dibanjiri notifikasi dan gangguan digital, perhatian penuh adalah bentuk profesionalisme paling berharga.

Selanjutnya: Coca-Cola Siapkan IPO Rp 16,5 Triliun untuk Unit Pembotolan di India

Menarik Dibaca: Ingin Rumah Terasa Tenang dan Nyaman? Coba Terapkan Skema Warna Ini




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Pre-IPO : Explained

[X]
×