kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,75   -27,98   -3.02%
  • EMAS1.327.000 1,30%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

China bantu berbagai negara hadapi corona, ada udang di balik batu?


Sabtu, 28 Maret 2020 / 18:30 WIB
China bantu berbagai negara hadapi corona, ada udang di balik batu?


Sumber: South China Morning Post | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - BEIJING. Ketika para petugas kesehatan di seluruh dunia berjuang untuk mencari tempat tidur kosong di rumah sakit dan pasokan medis yang cukup untuk mengatasi krisis virus corona, China datang memberi bantuan.

Tetapi upaya Beijing yang oleh media pemerintah disebut sebagai "solusi China untuk memerangi pandemi" telah mendapat tanggapan beragam.

Baca Juga: Virus Corona jadi ujian terbesar Trump dalam berhubungan dengan China

Dan para analis mengatakan diplomasi masker yang diperagakan oleh China tidak akan banyak membantu meyakinkan para kritikus di Barat.

Seperti diberitakan South China Morning Post, ketika Italia muncul sebagai pusat pandemi corona baru, China mengirim tim ahli medis pertama dan berton-ton pasokan yang sangat dibutuhkan ke negara itu. 

Tak lama, negara-negara lain juga menawarkan bantuan kepada mereka yang terkena dampak krisis. Rumah sakit Jerman misalnya pada minggu ini mengatakan akan menerima pasien Covid-19 yang sakit parah dari Italia dan Prancis.

Angkatan Darat AS di Eropa mengatakan telah mengirimkan pasokan dan peralatan medis dari pangkalannya di kota pelabuhan Italia Livorno ke wilayah Lombardy.

Baca Juga: Xi tagih komitmen Trump untuk bekerja sama dalam memberantas wabah corona

Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo mengatakan sebelumnya bahwa negara itu telah menawarkan lebih dari US$ 100 juta berupa bantuan medis untuk negara-negara lain, termasuk musuh lama mereka yakni Iran.

Ini bukan pertama kalinya China menawarkan bantuan kemanusiaan selama krisis kesehatan global, tetapi menurut para pejabat Beijing ini adalah upaya terbesar sejak 1949.

Luo Zhaohui, Deputi Menteri Luar Negeri China mengatakan Beijing telah menawarkan bantuan darurat ke 83 negara. "China berempati dan bersedia menawarkan apa yang kami bisa untuk negara-negara yang membutuhkan," katanya.

Tetapi tanggapan China telah menarik perhatian di Barat, dengan para kritikus menuduh Beijing berusaha mengalihkan perhatian dari penutupan awal wabah di Wuhan, yang menurut beberapa pakar kesehatan dapat menunda tanggapan internasional terhadap apa yang sekarang menjadi pandemi global. 

Baca Juga: Para dokter AS kecam kelangkaan obat & peralatan saat kasus corona tembus 100.000

Marcin Przychodniak, seorang analis di Institut Urusan Internasional Polandia, mengatakan negara-negara yang menerima pasokan, terutama di Eropa Tengah dan Timur, akan menghargai dukungan Beijing, tetapi ada kekhawatiran tentang potensi motif politik dan ekonomi di baliknya.

"Untuk mengamankan pasokan medis itu, pemerintah harus bekerja sama secara langsung dengan pihak berwenang Tiongkok agar dapat memesan barang medis", kata Przychodniak.

"Ada beberapa kemungkinan yang melekat seperti menggarisbawahi narasi China tentang 'pemimpin yang bijak dan sistem politik yang sukses' yang membantu mengatasi virus di China, oleh mitra Eropa," katanya.

Baca Juga: Ekonomi AS mungkin saja sudah mulai resesi, tapi apakah bisa lebih buruk?

Pada hari Senin, Josep Borrell, Kepala Kebijakan Luar Negeri UE membunyikan peringatan tentang kampanye soft power Beijing, dengan mengatakan Eropa harus menyadari ada komponen geopolitik [untuk krisis] termasuk perjuangan untuk pengaruh melalui pemintalan dan 'politik kemurahan hati'.




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×