kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.846.000   69.000   3,88%
  • USD/IDR 16.804   66,00   0,39%
  • IDX 6.254   286,04   4,79%
  • KOMPAS100 892   48,19   5,71%
  • LQ45 707   37,74   5,64%
  • ISSI 193   7,28   3,92%
  • IDX30 373   19,75   5,60%
  • IDXHIDIV20 451   19,32   4,47%
  • IDX80 101   5,64   5,89%
  • IDXV30 106   4,60   4,54%
  • IDXQ30 123   5,40   4,59%

China bersiap menjadi pusat perdagangan komoditas


Rabu, 25 Mei 2016 / 15:49 WIB
China bersiap menjadi pusat perdagangan komoditas


Reporter: Namira Daufina | Editor: Yudho Winarto

SHANGHAI. China memberikan himbauan pada pasar global bahwa mereka siap mengembangkan pasar bahan mentahnya. Kesempatan dan peluang ini siap dimanfaatkan oleh Negeri Tirai Bambu karena besarnya peran dalam transaksi komoditas global.

Seperti yang disampaikan oleh Fang Xinghai, Vice Chairman of China Securities Regulatory Commision, di Shanghai Future Exchange's Annual Conference, Rabu (25/5). “Kami melihat peluang sekali seumur hidup untuk menjadi pusat harga komoditas global,” katanya mengutip Bloomberg.

Nantinya China berencana untuk mengembangkan pasar bahan baku sebagai pusat pembentukan harga. Optimisme ini tumbuh karena besarnya keuntungan dari volume perdagangan dan arah pertumbuhan ekonomi yang lebih positif di masa datang.

Memang saat ini China merupakan pengguna logam industri dan energi terbesar secara global, namun pusat perdagangan dan acuan harga terbentuk di New York dan London. Hanya saja langkah China ini tidak hanya siap diganjal oleh persaingan yang ketat dari dua pusat yang sudah ada saat ini tapi juga dari masih besarnya larangan dalam negeri China untuk investor asing yang masuk. Ini yang menurut Fang akan menjadi tugas berat dan akan segera diselesaikannya.

“Sebagai langkah awal China berencana untuk menggunakan minyak, bijih besi dan karet sebagai titik awal untuk membuka alur pasar lokal kepada investor asing yang akan masuk,” jelas Fang. Hanya saja memang belum disampaikan kapan tepatnya rencana ini siap dijalankan oleh China.



TERBARU

[X]
×