kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,33   4,58   0.51%
  • EMAS1.313.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

China diramal bakal untung besar jika Trump menang pemilu, kok bisa?


Senin, 02 November 2020 / 14:00 WIB
China diramal bakal untung besar jika Trump menang pemilu, kok bisa?
ILUSTRASI. emenangan kedua Trump di pilpres AS bisa jadi keuntungan China yang ingin memperkuat statusnya sebagai negara adidaya dunia. REUTERS/Kevin Lamarque


Sumber: Kompas.com | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

Trump memang telah merugikan "Negeri Panda" di sektor ekonomi dan politik, seperti kata analis politik Hua Po yang berbasis di Beijing, "China sangat merugi dalam rencana perdagangan dan teknologinya." 

Pada Januari AS dan China menandatangani gencatan senjata di perang dagang, yang mewajibkan Beijing tambah mengimpor produk Amerika senilai 200 miliar dollar AS selama 2 tahun, meliputi mobil, mesin, minyak, hingga produk pertanian. 

Washington juga bersitegang dengan perusahaan-perusahaan teknologi China yang disebutnya mengancam keamanan nasional, seperti TikTok dan Huawei contohnya. 

Baca Juga: Pecah rekor, kasus virus corona harian di AS tembus 100.000 dalam 24 jam

Ketegangan juga meluas ke sektor pertahanan dan HAM, lewat persoalan Taiwan, Hong Kong, dan perlakuan terhadap minoritas Muslim Uighur di Xinjiang. Akan tetapi China mungkin bakal lebih terpojok kalau capres AS dari Partai Demokrat, Joe Biden, menang melawan Trump. 

Beijing khawatir jika Biden memperbarui kebijakan AS di bidang HAM, lalu menekan China pada masalah Uighur, Tibet, dan kebebasan di Hong Kong.

"Biden kemungkinan akan lebih keras daripada Trump dalam masalah hak asasi manusia di Xinjiang dan Tibet," lanjut Zhu dari Universitas Bucknell. 

Baca Juga: Bangkit, ekonomi AS catat rekor tumbuh 33,1% di kuartal III 2020

Sementara itu di sektor teknologi dan perdagangan yang merupakan titik utama ketegangan AS-China, belum diketahui apa yang akan dilakukan Biden. "Biden akan mewarisi tarif impor, dan saya ragu dia akan menaikkannya secara sepihak," kata Bonnie Glaser, Direktur Proyek Tenaga China di Pusat Kajian Strategis dan Internasional. 

"Beijing mungkin harus memenuhi tuntutan AS lainnya jika ingin tarif impor dicabut." 

Begitu pun di sektor teknologi, China harus berjuang keras untuk meyakinkan produk dari negara mereka aman. Washington memandang Huawei sebagai ancaman keamanan serius. Perusahaan telekomunikasi itu saat ini adalah pemimpin global dalam internet 5G. 

"Secara politis hampir tidak mungkin bagi Biden untuk mencabut kebijakan ini. Huawei sudah dimasukkan AS sebagai ancaman keamanan bahkan sebelum kepresidenan Trump," urai Fallon.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "China Bakal Untung kalau Trump Menang Pilpres AS Lagi, Ini Sebabnya..."
Penulis : Aditya Jaya Iswara
Editor : Aditya Jaya Iswara

Selanjutnya: Rekor baru pemilihan awal Pemilu AS lebih dari 80 juta orang




TERBARU

[X]
×