kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45906,29   2,96   0.33%
  • EMAS1.310.000 -0,23%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

China: Kalau mau ada kesepakatan, AS harus cabut tarif


Jumat, 18 Oktober 2019 / 09:16 WIB
China: Kalau mau ada kesepakatan, AS harus cabut tarif
ILUSTRASI. FILE PHOTO: A Benjamin Franklin U.S. $100 banknote and a Chinese 100 yuan banknote with late Chinese Chairman Mao Zedong are seen in this picture illustration in Beijing, China, January 21, 2016. REUTERS/Jason Lee/File Photo


Reporter: Barratut Taqiyyah Rafie | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - BEIJING. China menekankan bahwa AS harus mencabut kebijakan tarif jika ingin kedua negara mencapai kesepakatan final atas perdagangan. Hal itu diungkapkan oleh juru bicara Menteri Perdagangan Gao Feng. 

"Posisi China, secara prinsip dan tujuan untuk negosiasi China-AS tidak pernah berubah," jelas Gao dalam bahasa Mandarin seperti yang diterjemahkan oleh CNBC

"Tujuan utama kedua belah pihak dari negosiasi ini adalah untuk mengakhiri perang dagang, membatalkan seluruh tarif tambahan," jelasnya. "Ini baik untuk China, baik untuk AS, dan baik untuk dunia."

Baca Juga: China kembali menjual surat utang AS pada bulan Agustus

Melansir Reuters, kedua negara dengan perekonomian raksasa dunia ini tersandung perang dagang yang sudah berlangsung lebih dari setahun terakhir. Kedua negara menerapkan tarif senilai miliaran dollar untuk masing-masing produk kedua negara. 

Putaran terakhir perundingan perdagangan antara dua ekonomi terbesar dunia berakhir akhir pekan lalu di Washington, D.C. Setelah pertemuan itu, AS mengatakan akan menunda kenaikan tarif barang-barang China yang seharusnya mulai berlaku pada Selasa pekan ini.

Presiden AS Donald Trump mengatakan, China menyetujui "kesepakatan fase satu yang sangat substansial" yang akan dirancang selama tiga minggu ke depan. Trump juga mengatakan kesepakatan itu akan mengatasi masalah kekayaan intelektual dan jasa keuangan, serta pembelian produk pertanian AS oleh China sekitar US$ 40 miliar hingga US$ 50 miliar.

Baca Juga: Perang dagang memanas, JK: Indonesia akan ambil peluang atau jadi korban?

Pada Kamis, Gao tidak mengkonfirmasi nilai pastinya, akan tetapi dia menyatakan bahwa perusahaan China akan meningkatkan pembelian produk pertanian AS sesuai dengan kebutuhan pasar China dan prinsip-prinsip berbasis market.

Gao juga tidak mengkonfirmasi kapan perjanjian fase satu akan ditandatangani atau apakah para pemimpin kedua negara berencana untuk bertemu. Dia mencatat, bagaimanapun, tim negosiasi kedua negara terus melakukan komunikasi.

"Kami berharap kedua belah pihak dapat terus bekerja sama untuk memajukan negosiasi dan, sesegera mungkin mencapai kesepakatan bertahap dan membuat kemajuan baru dalam pembatalan tarif," kata Gao.




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×