Sumber: South China Morning Post | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - HONG KONG. China saat ini masih diramaikan oleh pemberitaan soal penyebaran virus corona yang telah memakan ribuan korban jiwa. Di sisi lain, China boleh menepuk dada karena memiliki jumlah orang kaya terbanyak di seluruh dunia.
Dilansir dari South China Morning Post, China masih berhasil mengusai daftar miliarder di Hurun Global Rich List, yang mengukur kekayaan sekitar 2.816 miliarder dari 72 negara dan wilayah.
Baca Juga: Taiwan meningkatkan tingkat respons epidemi ke level tertinggi virus corona
China mencatat memiliki 799 miliarder pada 2019, lebih dari AS dan India disatukan, menurut laporan tahunan Hurun. "China hari ini memiliki lebih banyak miliarder daripada AS dan India," kata Rupert Hoogewerf, Chairman Hurun Report yang berbasis di Shanghai.
Dia menambahkan bahwa booming industri teknologi dan pasar saham yang kuat di China, AS dan India mendorong jumlah miliarder global ke rekor tertinggi yakni 2.816 orang.
Pada tahun 2019, China menciptakan 182 miliarder, tiga kali lipat jumlah di AS, menurut Laporan Hurun.
Baca Juga: Warga diminta bersiap kondisi terburuk, CDC: Wabah virus corona akan menyerang AS
Pendiri Alibaba Jack Ma, yang pensiun pada September tahun lalu, naik tempat untuk menjadi orang terkaya ke-21 di dunia dengan kekayaan bersih US $ 45 miliar tahun lalu.
Praktis, ia pun mempertahankan gelarnya sebagai orang China terkaya.
Ma berada tepat di depan Pony Ma sang pemilik Tencent dengan kekayaan bersih US $ 44 miliar dan Xu Jiayin dari pengembang properti Evergrande dengan US $ 33 miliar.
Sementara meski perusahaannya diserang Amerika Serikat, bos Huawei Ren Zhengfei mampu memupuk kekayaan pribadinya sebesar 7% menjadi US $ 3 miliar.
Baca Juga: Facebook melarang iklan yang menyesatkan tentang virus corona
Uniknya, kekayaan Zhengfei sama dengan yang dimiliki Presiden AS Donald Trump.
Puncak klasemen sendiri masih diisi pendiri Amazon Jeff Bezos yang masih mempertahankan singgasananya selama tiga tahun berturut-turut dengan kekayaan US $ 140 miliar.