kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.159   41,00   0,25%
  • IDX 7.060   75,74   1,08%
  • KOMPAS100 1.054   13,79   1,33%
  • LQ45 829   11,89   1,46%
  • ISSI 214   1,60   0,75%
  • IDX30 422   6,17   1,48%
  • IDXHIDIV20 509   7,32   1,46%
  • IDX80 120   1,57   1,32%
  • IDXV30 125   0,62   0,50%
  • IDXQ30 141   1,83   1,32%

China tidak bakal buru-buru mengikuti jejak moneter negara lain


Selasa, 24 September 2019 / 12:59 WIB
China tidak bakal buru-buru mengikuti jejak moneter negara lain
ILUSTRASI. Bank sentral China


Reporter: SS. Kurniawan | Editor: S.S. Kurniawan

KONTAN.CO.ID - BEIJING. China tidak bakal terburu-buru untuk mengikuti langkah negara-negara lain dalam melonggarkan moneter secara signifikan. Tapi, Tiongkok punya banyak pilihan untuk membantu menopang pertumbuhan yang melambat

Meski banyak langkah untuk mendorong pertumbuhan sejak tahun lalu, ekonomi China tetap belum stabil lantaran perang dagang dengan Amerika Serikat (AS) yang tidak menunjukkan tanda-tanda berakhir. 

Analis memperkirakan, pertumbuhan China bisa melemah lebih lanjut pada kuartal ketiga tahun ini dari level terendahnya dalam 30 tahun terakhir, mendekati angka 6,2% pada triwulan sebelumnya.

Baca Juga: Begini upaya China menstabilkan pertumbuhan ekonomi

Gubernur People's Bank of China (PBOC) Yi Gang mengatakan, kebijakan ekonomi makro memiliki ruang yang signifikan untuk bergerak, terutama di bidang fiskal dan moneter.

"Tapi, kami tidak terburu-buru untuk mengambil langkah-langkah yang mirip dengan bank sentral negara lain, seperti pengurangan suku bunga atau kebijakan pelonggaran kuantitatif," kata Yi dalam briefing menjelang peringatan ke-70 Republik Rakyat Tiongkok, Selasa (24/9), seperti dikutip Reuters.

China memangkas suku bunga pinjaman satu tahun untuk kedua kali secara berturut-turut pada Jumat pekan lalu. Sebab, bank sentral ekonomi terbesar kedua di dunia ini berupaya menurunkan biaya kredit untuk mendukung perusahaan-perusahaan kecil yang terkena dampak perang dagang dan pelambatan yang lebih luas.

Tetapi, langkah PBOC tersebut jauh lebih kecil ketimbang kebijakan Federal Reserve (The Fed) dan Bank Sentral Eropa (ECB) dalam beberapa minggu terakhir.

Baca Juga: Berefek buruk, Trump pertanyakan keputusan AS yang minta China menunda kunjungan

Yi menyatakan, masih ada banyak ruang untuk bermanuver dalam kebijakan moneter, meski opsi lain tetap harus "dihargai". PBOC akan mempertahankan kebijakan moneter "normal" selama mungkin.

"Kebijakan moneter China akan mempertahankan orientasi yang prudent," tegas Yi.



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×