kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.499.000   -40.000   -2,60%
  • USD/IDR 15.935   -60,00   -0,38%
  • IDX 7.246   -68,22   -0,93%
  • KOMPAS100 1.110   -11,46   -1,02%
  • LQ45 880   -11,76   -1,32%
  • ISSI 222   -0,92   -0,41%
  • IDX30 452   -6,77   -1,48%
  • IDXHIDIV20 545   -7,80   -1,41%
  • IDX80 127   -1,32   -1,03%
  • IDXV30 136   -1,06   -0,77%
  • IDXQ30 150   -2,29   -1,50%

Daftar 5 negara termiskin di dunia tahun 2020, semua ada di benua Afrika


Kamis, 27 Agustus 2020 / 06:28 WIB
Daftar 5 negara termiskin di dunia tahun 2020, semua ada di benua Afrika
ILUSTRASI. Warga Sudan Selatan mendapat pengawalan dari tentara perdamaian PBB, United Nations Missions in South Sudan (UNMISS), 28 Maret 2017.


Sumber: Global Finance | Editor: Prihastomo Wahyu Widodo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Ratusan negara kini telah berdiri berbagai penjuru dunia dengan kondisi geografis dan demografis yang beragam. Banyak di antaranya yang mampu memanfaatkan kondisi tersebut dengan baik, sebaliknya, banyak pula yang justru dirugikan karena kondisi tersebut.

Amerika Serikat, China, Jepang, dan Inggris sering menjadi sorotan karena unggul dalam hal perekonomian dari negara-negara lain. Di sisi lain, banyak pula negara kecil di dunia yang mengalami nasib yang sebaliknya.

Dalam menilai kemampuan serta kekayaan sebuah negara, angka Produk Domestik Bruot (PDB) per kapita masyarakatnya sering dijadikan sebagai patokan utama.

Data dari International Monetary Fund World Economic Outlook menunjukkan bahwa saat ini sebagian besar negara dengan PDB per kapita terendah datang dari benua Afrika yang sebenarnya kaya akan mineral alam.

Banyak yang membuat negara-negara tersebut menerima status sebagai negara termiskin di dunia. Mulai dari konflik bekepanjangan, masalah iklim, wabah penyakit, hingga pemerintah yang korup.

Berikut ini daftar 5 negara termiskin di dunia jika dilihat dari kemampuan PDB per kapita berdasarkan data dari International Monetary Fund World Economic Outlook.

Baca Juga: Hari ini dalam sejarah: Rusia uji rudal balistik antarbenua untuk pertama kalinya

5. Niger (PDB per kapita $427)

Dengan sekitar 80% wilayahnya terkurung oleh Gurun Sahara, Niger berada di bawah ancaman penggurunan dan perubahan iklim yang ekstrem.

Pertumbuhan penduduk yang sulit dikontrol juga membuat keadaan ekonomi penduduknya jadi semakin sulit. Kerawanan pangan yang sangat tinggi membuat banyak penduduk menderita kelaparan

Niger juga ada di tengah konflik militer dengan kelompok jihadis yang merupakan afiliasi dari ISIS dan Boko Haram. Konflik berkepanjangan ini membuat ribuan orang kehilangan tempat tinggalnya.

Sekarang kondisi ekonomi Niger semakin buruk di tengah pandemi meskipun negara ini mencatat jumlah kasus yang cukup rendah. 

Kondisi ini mendorong pemerintah untuk meninjua kembali proyeksi pertumbuhan ekonomi tahun ini dari 6,9% menjadi hanya 1%.

Baca Juga: Berlayar 18 hari, kapal serbu amfibi Tipe 075 China selesai uji coba perdana

4. Malawi (PDB per kapita $386)

Malawai saat ini berstatus sebagai salah satu negara terkecil di benu Afrika. Dalam beberapa tahun terakhir ini Malawi telah membuat kemajuan dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan melaksanakan reformasi struktural yang cukup penting.

PDB terus bertumbuh secara perlahan, didukung oleh pemerintahan yang stabil dan demokratis serta dukungan keuangan yang cukup besar dari IMF dan Bank Dunia.

Meskipun demikian, kemiskinan masih meluas, ekonomi negara yang bergantung pada pertanian tadah hujuan sering terganggu karena masalah cuaca. Hal ini menyebabkan kesenjangan ekonomi antara daerah perkotaan dan pedesaan semakin parah.

Baca Juga: Pelaku penembakan masjid di Selandia Baru akui siapkan aksinya selama bertahun-tahun

3. Eritrea (PDB per kapita $350)

Negara kecil di kawasan Afrika Timur dengan hanya 3,5 juta penduduk ini adalah salah satu negara yang paling tidak berkembang di dunia. Sebanyak 65% penduduknya dtinggal di daerah pedesaan dan 80% dari mereka mengandalkan pertanian subsisten sebagai mata pencaharian utama.

Dalam 2020 Index of Economic Freedom of the Heritage Foundation, Eitrea menduduki peringkat ke-47 dari 47 negara yang ada di kawasan Sub-Sahara Afrika.

Rezim yang telah bertahan sejak tahun 1993 telah membentuk masyarakat yang sangat termiliterisasai di mana pengeluaran pertahanan menguras sumber daya untuk infrastruktur publik yang sangat dibutuhkan.

Penggerak utama perekonomian negara seperti pertambangan dan pertanian sangat rentan terhadap fluktuasi harga dan bahaya iklim. Kondisi kemakmuran ekonomi sangat sulit terlihat di negara ini.

Baca Juga: Begini kondisi 5 Negara dengan penduduk terpadat di dunia selama pandemi melanda

2. Burundi (PDB per kapita $313)

Negara kecil yang satu ini masih harus berjuang menghadapi konflik etnis Hutu dan Tutsi. Sekitar 90% dari hampir 12 juta warganya bergantung pada pertanian subsisten.

Sayangnya, kelangkaan pangan masih merupakan masalah utama. Tingkat kerawanan pangan di Burundi hampir dua kali lebih tinggi dari rata-rata negara di wilayah Sub-Shara Afrika.

Bank Dunia mencatat akses ke air dan sanitasi masih sangat rendah, dan jumlah penduduk yang memiliki akses listirk kurang dari 5%.

Kurangnya infrastruktur, korupsi yang merajalela, dan masalah keamanan merupakan faktor utama penyebab munculnya kondisi kemiskinan ekstrem di negara ini.

Baca Juga: 10 Negara tertua di dunia, salah satunya juga merupakan negara terkecil

1. Sudan Selatan (PDB per kapita $243)

Resmi berdiri sebagai sebuah negara pada 9 Juli 2011, Sudan Selatan kini merupakan negara termuda di dunia. Negara ini memutuskan untuk berdiri sendiri setelah kesepakatan yang mengakhiri konflik 6 tahun dengan Sudan ditandatangani.

Sayangnya konflik baru meletus pada tahun 2013 ketika Presiden Salva Kiir menuduh mantan wakilnya, Riek Machar, melakukan kudeta. 

Tuduhan serius ini mendorong terjadinya serangkaian konflik di negara dengan 11,2 juta penduduk yang berasal dari sekitar 60 etnis berbeda. 

Akibatnya, diperkirakan sebanyak 400.000 orang tewas dan hampir 4 juta orang kehilangan tempat tinggalnya, bahkan sampai harus mengungsi ke negara tetangga.

Sudan Selatan bisa saja menjadi negara yang kaya berkat ekspor minyak yang menjadi tulang punggung ekonominya. Sayang, jatuhnya harga komoditas dan kenaikan anggaran pertahanan negara membuat Sudah Selatan jatuh ke dalam kemiskinan.

Di luar sektor minyak, mayoritas penduduknya bekerja sebagai petani tradisional yang seringkali mengalami kekerasan sehingga menghalangi mereka dalam menanam dan memanen hasil pertanian. Kondisi ini semakin mendukung Sudan Selatan menjadi negara termiskin di dunia.

Baca Juga: Hari ini dalam sejarah: China menyatakan perang terhadap Jerman



TERBARU
Kontan Academy
Kiat Cepat Baca Laporan Keuangan Untuk Penentuan Strategi dan Penetapan Target KPI Banking and Credit Analysis

[X]
×