Sumber: foxnews,The Guardian | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Mantan agen khusus FBI yang bekerja di China dan Korea Utara kepada Fox News Digital mengatakan, China mungkin akan menjadi pemenang atau sebagai penerima manfaat utama dari perang Rusia-Ukraina.
"Pada akhirnya, China adalah pemenang besar dalam Perang Rusia-Ukraina," kata Steve Gray, mantan agen khusus FBI.
Dia menambahkan, “China akan menjadi penerima manfaat utama dari sanksi terhadap Rusia, yuan akan mendapat manfaat dari penurunan rubel, dan mereka telah diberikan studi kasus tentang seperti apa tanggapan dunia jika mereka menyerang Taiwan.”
"Tidak mengherankan sama sekali untuk mengetahui bahwa ini terbentuk persis seperti yang direncanakan China," jelas Gray, yang menghabiskan 10 tahun bekerja sebagai agen khusus pengawasan yang berfokus pada China dan Korea Utara.
Baca Juga: Amerika Serikat Pertimbangkan Sanksi Terhadap Aliran Minyak dan Gas Rusia
Melansir Fox News, Gray bilang, dari pengalamannya sebagai agen khusus pengawas FBI yang bekerja di China dan Korea Utara, dia mengetahui bahwa Partai Komunis China terus-menerus dan dengan sabar berencana untuk menggantikan AS sebagai pemimpin global.
"Sebagai orang Amerika, kita harus menyadari ancaman ini," jelasnya.
Gray berpendapat bahwa strategi energi Rusia di Eropa harus bisa memberi petunjuk kepada Amerika tentang cara persaingan asing Amerika dalam mempersenjatai pengaruh ekonomi secara strategis untuk keuntungan geopolitik.
Baca Juga: Pertumbuhan Ekonomi Indonesia akan Terpengaruh Perang Rusia-Ukraina
Fox New memberitakan, meskipun negara-negara Eropa telah bergabung dengan AS dalam menjatuhkan sanksi berat terhadap Rusia di tengah perang Ukraina, mereka sebagian besar telah menyelamatkan industri energi Rusia dari perang ekonomi semacam itu, karena sebagian besar Eropa bergantung pada Rusia untuk energi.