Sumber: foxnews,The Guardian | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
Demikian pula, China telah bergerak untuk mendominasi industri kritis seperti rare-earth metal alias material tanah langka, yang membuat upaya untuk mengisolasi China secara ekonomi menjadi lebih sulit.
Pandemi COVID-19 menekankan sejauh mana rantai pasokan medis Amerika bergantung pada China.
“Kita harus mengakui bahwa dengan cara yang sama, Rusia menggunakan produksi minyaknya untuk menjaga Eropa dan, setidaknya di bawah Joe Biden, Amerika terikat pada mereka, China juga dapat membuat kita tetap terikat dan membatasi jalan kita untuk agresi global mereka selama kita memberi mereka kesempatan yang membuat AS bergantung pada mereka," tambah mantan agen FBI itu.
“Lihat apa yang bisa dilakukan Rusia dengan membangun ketergantungan minyak di Eropa, dan pertimbangkan konsekuensinya jika kita menyerahkan keseluruhan produksi baja dan farmasi kita ke China,” urainya.
Baca Juga: Ukraina Pernah Miliki Senjata Nuklir, Ini Perbandingan dengan Rusia
Ekonomi Rusia bisa susut 7%
Sementara itu, melansir The Guardian, perekonomian Rusia diperkirakan akan jatuh ke dalam resesi yang lebih dalam daripada yang disebabkan oleh COVID-19 sebagai akibat dari sanksi Barat dan isolasi negara yang meningkat setelah menginvasi Ukraina.
Para ekonom mengatakan tindakan yang dikenakan pada bank dan perusahaan Rusia oleh AS, UE, Inggris dan sekutu mereka memiliki dampak parah pada pasar keuangan di Moskow dan akan menimbulkan lebih banyak kerusakan pada ekonomi Rusia yang lebih luas dari waktu ke waktu.
Dengan sanksi yang lebih keras sedang dipertimbangkan oleh Barat ketika Vladimir Putin mengumpulkan pasukan lebih dekat ke ibu kota Ukraina, Kyiv, setelah seminggu konflik, analis di Goldman Sachs mengatakan bank investasi itu telah memangkas perkiraannya untuk produk domestik bruto Rusia tahun ini dari pertumbuhan 2% menjadi penurunan 7%.