kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.199   95,00   0,58%
  • IDX 6.984   6,63   0,09%
  • KOMPAS100 1.040   -1,32   -0,13%
  • LQ45 817   -1,41   -0,17%
  • ISSI 212   -0,19   -0,09%
  • IDX30 416   -1,10   -0,26%
  • IDXHIDIV20 502   -1,67   -0,33%
  • IDX80 119   -0,13   -0,11%
  • IDXV30 124   -0,51   -0,41%
  • IDXQ30 139   -0,27   -0,19%

Demi Menekan Inflasi, The Fed Siap Kembali Menaikkan Suku Bunga


Selasa, 11 Juli 2023 / 12:50 WIB
Demi Menekan Inflasi, The Fed Siap Kembali Menaikkan Suku Bunga
ILUSTRASI. Kantor Pusat Federal Reserve. REUTERS/Kevin Lamarque/File Photo


Reporter: Arif Ferdianto | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Sejumlah pejabat di Bank Central Amerika Serikat atau The Federal Reserve (The Fed) mengatakan bahwa pihaknya akan kembali menaikkan suku bunga acuan dalam rangka mengembalikan inflasi ke target bank sentral.

Dilansir dari Bloomberg, Selasa (11/7), The Fed mempertahankan suku bunga yang stabil di bulan Juni 2023 kemarin, setelah menaikkannya selama 10 pertemuan berturut-turut ke kisaran 5% hingga 5,25%.

Sebagian besar analis pun memperkirakan suku bunga akan kembali naik 50 basis poin hingga akhir tahun nanti.

“Kita mungkin akan membutuhkan beberapa kenaikan suku bunga lagi sepanjang tahun ini, untuk benar-benar membawa kembali inflasi ke jalur yang sesuai yakni 2%,” kata Presiden The Fed Of San Francisco, Mary Daly.

Baca Juga: Merchants Capital Tawar Operator Pusat Data Chindata Senilai US$ 3,4 Miliar

Sementara itu Kepala The Fed di Cleveland, Loretta Mester menyatakan bahwa dia sependapat dengan pejabat The Fed lainnya untuk kembali menaikkan suku bunga.

“Untuk memastikan bahwa inflasi berada di jalur yang berkelanjutan dan tepat waktu kembali ke level 2%. Menurut saya suku bunga perlu naik lebih tinggi dari level saat ini dan bertahan di sana untuk sementara waktu, sambil melihat kondisi ekonomi,” terangnya.

Federal Open Market Committee (FOMC) akan melakukan pertemuan pada 25-26 Juli dalam rangka melanjutkan kenaikan suku bunga.

Lebih lanjut, Mary Daly menyebutkan bahwa ia melihat tanda-tanda ekonomi mulai melambat dan penawaran serta permintaan menjadi lebih seimbang.

Baca Juga: Bank Sentral Global Ramai-Ramai Akan Merilis Mata Uang Digital di Akhir 2030

Sementara itu, Presiden The Fed Atlanta, Raphael Bostic mengatakan bahwa meskipun tingkat inflasi tinggi, para pembuat kebijakan dapat bersabar di tengah bukti perlambatan ekonomi.

"Saya memiliki pandangan bahwa kita bisa bersabar, kebijakan kita saat ini jelas berada di wilayah yang terbatas. Kami terus melihat tanda-tanda bahwa ekonomi melambat, yang menunjukkan bahwa pembatasan ini berhasil," kata Bostic.



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×