kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   -13.000   -0,85%
  • USD/IDR 16.200   -20,00   -0,12%
  • IDX 7.066   -30,70   -0,43%
  • KOMPAS100 1.055   -6,75   -0,64%
  • LQ45 830   -5,26   -0,63%
  • ISSI 215   0,27   0,12%
  • IDX30 424   -2,36   -0,55%
  • IDXHIDIV20 513   -0,30   -0,06%
  • IDX80 120   -0,79   -0,65%
  • IDXV30 124   -1,30   -1,04%
  • IDXQ30 142   -0,32   -0,23%

Di luar dugaan, penjualan senjata global relatif rendah dalam 5 tahun terakhir


Senin, 15 Maret 2021 / 10:57 WIB
Di luar dugaan, penjualan senjata global relatif rendah dalam 5 tahun terakhir
ILUSTRASI. Personel keamanan AS berjaga saat upacara penyerahan pesawat A-29 Super Tucano dari AS kepada pasukan Afghanistan, di Kabul, Afganistan 17 Sep 2020.


Sumber: Reuters | Editor: Prihastomo Wahyu Widodo

"Pada saat yang sama, bahkan pada puncak pandemi tahun 2020, beberapa negara menandatangani kontrak besar untuk senjata utama," ungkap Wezeman.

Baru-baru ini Uni Emirat Arab bahkan menandatangani kontrak besar dengan AS untuk membeli 50 unit jet F-35 dan hingga 18 drone bersenjata sebagai bagian dari paket US$ 23 miliar.

SIPRI mencatat bahwa negara-negara Timur Tengah menyumbang peningkatan terbesar dalam impor senjata, naik 25% pada 2016-20 dari 2011–15.

Arab Saudi dan Qatar jadi importir terbesar dengan masing-masing meningkatkan impor senjatanya masing-masing 61% dan 361%.

Lebih luas lagi, Asia dan Oseania jadi  kawasan pengimpor senjata utama terbesar, menerima 42% dari transfer senjata global pada 2016-20. Di kawasan tersebut, importir utamanya adalah India, Australia, Cina, Korea Selatan dan Pakistan.

Selanjutnya: Israel beli jet F-35, pesawat pengisian bahan bakar KC-46, amunisi dari Amerika



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×