kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.968.000   8.000   0,41%
  • USD/IDR 16.296   -38,00   -0,23%
  • IDX 7.118   -48,47   -0,68%
  • KOMPAS100 1.035   -9,01   -0,86%
  • LQ45 795   -6,82   -0,85%
  • ISSI 230   -1,51   -0,65%
  • IDX30 414   -1,63   -0,39%
  • IDXHIDIV20 485   -0,53   -0,11%
  • IDX80 116   -0,98   -0,84%
  • IDXV30 119   0,20   0,16%
  • IDXQ30 133   -0,23   -0,17%

Di luar dugaan, penjualan senjata global relatif rendah dalam 5 tahun terakhir


Senin, 15 Maret 2021 / 10:57 WIB
Di luar dugaan, penjualan senjata global relatif rendah dalam 5 tahun terakhir
ILUSTRASI. Personel keamanan AS berjaga saat upacara penyerahan pesawat A-29 Super Tucano dari AS kepada pasukan Afghanistan, di Kabul, Afganistan 17 Sep 2020.


Sumber: Reuters | Editor: Prihastomo Wahyu Widodo

"Pada saat yang sama, bahkan pada puncak pandemi tahun 2020, beberapa negara menandatangani kontrak besar untuk senjata utama," ungkap Wezeman.

Baru-baru ini Uni Emirat Arab bahkan menandatangani kontrak besar dengan AS untuk membeli 50 unit jet F-35 dan hingga 18 drone bersenjata sebagai bagian dari paket US$ 23 miliar.

SIPRI mencatat bahwa negara-negara Timur Tengah menyumbang peningkatan terbesar dalam impor senjata, naik 25% pada 2016-20 dari 2011–15.

Arab Saudi dan Qatar jadi importir terbesar dengan masing-masing meningkatkan impor senjatanya masing-masing 61% dan 361%.

Lebih luas lagi, Asia dan Oseania jadi  kawasan pengimpor senjata utama terbesar, menerima 42% dari transfer senjata global pada 2016-20. Di kawasan tersebut, importir utamanya adalah India, Australia, Cina, Korea Selatan dan Pakistan.

Selanjutnya: Israel beli jet F-35, pesawat pengisian bahan bakar KC-46, amunisi dari Amerika




TERBARU
Kontan Academy
Owe-some! Mitigasi Risiko SP2DK dan Pemeriksaan Pajak

[X]
×