kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Di luar dugaan, penjualan senjata global relatif rendah dalam 5 tahun terakhir


Senin, 15 Maret 2021 / 10:57 WIB
Di luar dugaan, penjualan senjata global relatif rendah dalam 5 tahun terakhir
ILUSTRASI. Personel keamanan AS berjaga saat upacara penyerahan pesawat A-29 Super Tucano dari AS kepada pasukan Afghanistan, di Kabul, Afganistan 17 Sep 2020.


Sumber: Reuters | Editor: Prihastomo Wahyu Widodo

"Pada saat yang sama, bahkan pada puncak pandemi tahun 2020, beberapa negara menandatangani kontrak besar untuk senjata utama," ungkap Wezeman.

Baru-baru ini Uni Emirat Arab bahkan menandatangani kontrak besar dengan AS untuk membeli 50 unit jet F-35 dan hingga 18 drone bersenjata sebagai bagian dari paket US$ 23 miliar.

SIPRI mencatat bahwa negara-negara Timur Tengah menyumbang peningkatan terbesar dalam impor senjata, naik 25% pada 2016-20 dari 2011–15.

Arab Saudi dan Qatar jadi importir terbesar dengan masing-masing meningkatkan impor senjatanya masing-masing 61% dan 361%.

Lebih luas lagi, Asia dan Oseania jadi  kawasan pengimpor senjata utama terbesar, menerima 42% dari transfer senjata global pada 2016-20. Di kawasan tersebut, importir utamanya adalah India, Australia, Cina, Korea Selatan dan Pakistan.

Selanjutnya: Israel beli jet F-35, pesawat pengisian bahan bakar KC-46, amunisi dari Amerika




TERBARU

[X]
×