kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.299.000   5.000   0,22%
  • USD/IDR 16.585   5,00   0,03%
  • IDX 8.258   6,92   0,08%
  • KOMPAS100 1.128   -3,16   -0,28%
  • LQ45 794   -6,53   -0,82%
  • ISSI 295   3,34   1,15%
  • IDX30 415   -3,30   -0,79%
  • IDXHIDIV20 467   -5,39   -1,14%
  • IDX80 124   -0,60   -0,48%
  • IDXV30 134   -0,53   -0,39%
  • IDXQ30 130   -1,48   -1,13%

Di luar dugaan, penjualan senjata global relatif rendah dalam 5 tahun terakhir


Senin, 15 Maret 2021 / 10:57 WIB
Di luar dugaan, penjualan senjata global relatif rendah dalam 5 tahun terakhir
ILUSTRASI. Personel keamanan AS berjaga saat upacara penyerahan pesawat A-29 Super Tucano dari AS kepada pasukan Afghanistan, di Kabul, Afganistan 17 Sep 2020.


Sumber: Reuters | Editor: Prihastomo Wahyu Widodo

"Pada saat yang sama, bahkan pada puncak pandemi tahun 2020, beberapa negara menandatangani kontrak besar untuk senjata utama," ungkap Wezeman.

Baru-baru ini Uni Emirat Arab bahkan menandatangani kontrak besar dengan AS untuk membeli 50 unit jet F-35 dan hingga 18 drone bersenjata sebagai bagian dari paket US$ 23 miliar.

SIPRI mencatat bahwa negara-negara Timur Tengah menyumbang peningkatan terbesar dalam impor senjata, naik 25% pada 2016-20 dari 2011–15.

Arab Saudi dan Qatar jadi importir terbesar dengan masing-masing meningkatkan impor senjatanya masing-masing 61% dan 361%.

Lebih luas lagi, Asia dan Oseania jadi  kawasan pengimpor senjata utama terbesar, menerima 42% dari transfer senjata global pada 2016-20. Di kawasan tersebut, importir utamanya adalah India, Australia, Cina, Korea Selatan dan Pakistan.

Selanjutnya: Israel beli jet F-35, pesawat pengisian bahan bakar KC-46, amunisi dari Amerika




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Pre-IPO : Explained

[X]
×