kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Di tengah pandemi, kekayaan rumah tangga AS berhasil menyentuh rekor


Jumat, 12 Maret 2021 / 16:24 WIB
Di tengah pandemi, kekayaan rumah tangga AS berhasil menyentuh rekor
ILUSTRASI. Warga mengenakan masker di New York. REUTERS/Brendan McDermid


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - WASHINGTON. Kekayaan rumah tangga di Amerika Serikat (AS) pada tahun 2020 mencatatkan rekor pada tahun 2020 di tengah suku bunga terendah dan penyelamatan fiskal besar-besaran yang dilakukan untuk membendung dampak pandemi Covid-19. 

The Fed dalam sebuah laporan yang dirilis 11 Maret 2021 dikutip Reuters, Jumat (12/3)mencatatkan total kekayaan rumah tangga AS mencapai US$ 130,2 triliun. Peningkatan pasar saham menambah US$ 4,9 triliun aset rumah tangga pada kuartal IV dan membuat nilai real estate meningkat sekitar US$ 900 miliar.

Saldo dalam bentuk tunai, rekening giro, dan simpanan tabungan mencatat rekor pada kuartal IV, meningkat sebesar US$ 642,7 miliar menjadi  US$ 14,1 triliun. Kekayaan rumah tangga naik US$ 12 triliun dari tahun sebelumnya dan pembayaran hutang kartu kredit konsumen mencapai rekor sebesar  US$ 118,3 miliar.

Baca Juga: Sederet taipan siap mendanai unit usaha mobil listrik Evergrande

Namun, The Fed dalam laporan tersebut tidak merinci perbandingan keluarga berpenghasilan tinggi versus yang miskin. Hanya saja, data teranyar ini bisa jadi gambaran keseluruhan kekuatan keuangan keluarga AS, yang didukung oleh hampir US$ 3 triliun bantuan fiskal di awal krisis serta oleh pemotongan suku bunga Fed dan pembelian obligasi bulanan.

Laporan tersebut mencakup periode Oktober-Desember di saat jutaan orang Amerika yang menganggur mulai menghabiskan tunjangan pengangguran yang diperoleh, pertumbuhan pekerjaan melambat,kasus Covid-19 melonjak, dan sebelum efek dari bantuan pandemi senilai US$ 892 miliar yang diteken pada minggu terakhir 2020.

Paket terakhir itu, termasuk cek US$ 600 untuk tunjangan pengangguran tambahan dan bantuan untuk usaha kecil belum cair hingga awal tahun 2021. 

Sementara, rumah tangga juga sedang bersiap menerima paket bantuan lagi mulai pekan depan dimana kebanyakan warga Amerika akan mendapat cek tambahan sebesar US$ 1.400 yang merupakan bagian dari paket stimulus 1,9 triliun yang telah disahkan kongres pada Kamis (11/3).

Pasar tenaga kerja AS tetap tetap tertekan dimana 10 juta lapangan pekerjaan telah hilang. Data terbaru The Fed itu memperlihatkan bahwa sebanyak 20,1 juta orang Amerika mengumpulkan cek pengangguran pada akhir Februari. 

Baca Juga: Papua Nugini darurat COVID-19, ketersediaan tempat tidur di rumah sakit hampir habis

Analis memperkirakan putaran baru bantuan fiskal akan membantu mengisi lubang pasar tenaga kerja itu lebih cepat, didukung oleh berkurangnya infeksi Covid-19. Kampanye vaksinasi yang dipercepat yang diharapkan dapat meningkatkan aktivitas ekonomi dalam beberapa bulan mendatang.

Utang rumah tangga secara keseluruhan naik pada kuartal keempat pada tingkat tahunan 6,5% dibandingkan dengan kenaikan 5,7% pada kuartal ketiga, karena pinjaman hipotek rumah meningkat.

Total utang hipotek mencapai US$ 10,9 triliun. Hutang kartu kredit akhir 2020 mencapai US$ 974.9 miliar. Hutang bisnis non-keuangan naik 0,8% year on year (YoY) dan naik 0,5% dari kuartal sebelumnya. Pinjaman pemerintah naik pada tingkat tahunan 10,9% dibandingkan 9,1% pada kuartal sebelumnya.

Selanjutnya: Regulator China mungkin akan paksa Alibaba bayar denda Rp 14,026 triliun




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×