kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.965.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.830   0,00   0,00%
  • IDX 6.438   38,22   0,60%
  • KOMPAS100 926   8,20   0,89%
  • LQ45 723   5,45   0,76%
  • ISSI 205   2,17   1,07%
  • IDX30 376   1,61   0,43%
  • IDXHIDIV20 454   0,42   0,09%
  • IDX80 105   1,01   0,98%
  • IDXV30 111   0,45   0,40%
  • IDXQ30 123   0,28   0,22%

Diam-diam, Arab Saudi dan Rusia terlibat pertarungan fisik di pasar minyak dunia


Selasa, 21 April 2020 / 05:38 WIB
Diam-diam, Arab Saudi dan Rusia terlibat pertarungan fisik di pasar minyak dunia
ILUSTRASI. Ilustrasi harga minyak dunia. REUTERS/Stringer


Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - MOSCOW. Di belakang gencatan senjata Arab Saudi-Rusia untuk menstabilkan pasar minyak dengan pemangkasan produksi dengan jumlah rekor, para pemain pasar melihat dua produsen minyak kelas berat dunia ini masih terlibat pertarungan fisik.

Data pengiriman yang dianalisis oleh Reuters pada Senin (20/4/2020) menunjukkan, alih-alih bertarung di harga minyak berjangka, pertempuran lama untuk pangsa pasar terus berlanjut antar kedua negara, khususnya di Asia.

Pada minggu lalu, kedua negara mengatakan bahwa mereka siap untuk mengambil tindakan yang diperlukan untuk menyeimbangkan pasar dengan memangkas produksi gabungan dengan anggota OPEC + lainnya dari bulan Mei.

Baca Juga: Amblas! Harga Minyak Diperdagangkan di Teritori Negatif

"Di luar pernyataan kerja sama, pertarungan masih berlangsung," jelas sebuah sumber di sebuah perusahaan perdagangan kepada Reuters.

Sumber itu menambahkan bahwa harga jual resmi Arab Saudi (OSP) mengisyaratkan bahwa kerajaan itu menargetkan pasar Asia, di mana permintaan relatif tetap tangguh selama terjadi perlambatan ekonomi global.

Pada saat yang bersamaan, Rusia juga mengandalkan pasar Asia sebagai tujuan produksi minyaknya sejak meluncurkan 1,6 juta barel per hari lewat ESPO pipeline. Ini menghubungkan ladang Rusia ke pasar Asia melalui pelabuhan Kozmino, pasar ekspor utama negara itu, dan juga melalui jalur pipa dengan China, konsumen Asia terbesar.

Baca Juga: Pertama kali dalam sejarah, harga minyak ditutup di bawah nol

Saudi Aramco memangkas OSP-nya ke Asia pada bulan Mei sebesar US$ 3 hingga US$ 5 di semua kelasnya, menandai bulan kedua dari pemotongan drastis. Sementara itu, penurunan harga kargo Aramco ke Eropa lebih kecil, dengan beberapa kenaikan pada nilai yang lebih berat.

Demikian juga, Irak, Uni Emirat Arab dan Kuwait memangkas harga minyak mentah Mei yang ditujukan untuk Asia.

Pasokan tinggi harga minyak mentah Saudi pengiriman Mei ke pasar Asia, ditambah dengan OSP yang lebih rendah, telah menyebabkan perbedaan grade produk minyak Rusia seperti Sokol dan ESPO Blend di Asia sehingga menyebabkan harganya terjun bebas.

Kedua grade, yang biasanya diperdagangkan dengan premi tinggi di banding harga acuan Dubai, mencapai rekor diskon.

Baca Juga: Harga minyak mencapai level terendah sejak 1999

Perusahaan minyak negara Arab Saudi Saudi Aramco dan Kementerian Energi Rusia tidak segera menanggapi permintaan komentar. Raksasa minyak negara Rusia Rosneft juga menolak berkomentar atas pertanyaan Reuters.

Penawaran khusus

Arab Saudi juga mendapatkan tempat di Eropa, yang merupakan halaman belakang Rusia untuk ekspor minyak dan gas.

Data pengiriman yang tersedia di Refinitiv Eikon menunjukkan, penjualan minyak Saudi ke Eropa siap melampaui 29 juta barel pada April, sedikit kurang dari rekor Agustus 2016.

Baca Juga: Harga anjlok, Arab Saudi jual minyak ke AS 600.000 barel per hari pada April

Pasokan minyak mentah Arab Aramco termasuk Arab Light, kualitas terdekat dengan porduk unggulan Rusia dalam hal kualitas, akan mengalami kenaikan ke Italia, Turki, Yunani, Prancis, dan Polandia pada bulan April.

Semua negara ini adalah pembeli reguler minyak Rusia.

Kilang Polandia akan mengimpor rekor 560.000 ton minyak mentah Arab Light melalui Gdansk pada bulan April, data menunjukkan.

Polandia tidak akan mengimpor minyak mentah Rusia Ural yang disalurkan melalui laut bulan ini, untuk pertama kalinya dalam periode yang lama, sementara pasokan minyak Arab Light ke Polandia akan stabil pada Mei, kata para pedagang.

Baca Juga: Efek Covid-19, Sri Mulyani ingatkan harga minyak bisa jebol ke level US$ 18 per barel

“Ketika permintaan menurun, persaingan semakin ketat. Saudi tidak keberatan bekerja keras untuk pembeli," sumber di kilang Eropa mengatakan kepada Reuters.

"Mungkin Rusia juga harus memikirkan penawaran khusus," tambahnya.

Melansir Reuters, dalam upaya untuk lebih memikat pembeli, Aramco telah menawarkan kepada perusahaan penyuling di Asia dan Eropa opsi untuk menunda pembayaran untuk pengiriman kargo mentah hingga 90 hari.

Baca Juga: Harga minyak Brent ditutup naik 0,5% setelah WTI stagnan di level terendah sejak 2002

Keuntungan utama Rusia dalam pertarungan pasar fisik dengan Arab Saudi adalah jaringan pipa yang luas, membantunya menempatkan minyak dengan harga lebih murah dibandingkan dengan pesaingnya yang harus menemukan tanker dan membayar transportasi, kata para pedagang.

"Ladang minyak Rusia terhubung ke kilang di Eropa dan Asia dan perusahaan minyak memiliki kontrak jangka panjang dengan mereka," kata seorang pedagang di pasar minyak Eropa kepada Reuters.

Baca Juga: Harga minyak masih anjlok, Arab Saudi cari utang

"Tidak seperti Arab Saudi, tarif ini tidak dikenakan biaya pengiriman dan ketersediaan kapal."



TERBARU

[X]
×