kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Direktur keuangan perusahaan di Amerika Serikat bersiap untuk hadapi resesi di 2020


Kamis, 13 Juni 2019 / 16:43 WIB
Direktur keuangan perusahaan di Amerika Serikat bersiap untuk hadapi resesi di 2020


Sumber: CNN | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Laju ekspansi ekonomi terpanjang dalam sejarah Amerika Serikat di zaman modern bisa terhenti tepat sebelum pemilihan presiden tahun 2020. Setidaknya itulah yang ditakuti para direktur keuangan di AS. 

Berdasarkan survei Duke University/CFO Global Business Outlook yang dikutip CNN, hampir setengah dari total responden, atau tepatnya 48,1% dari direktur keuangan perusahaan di Amerika Serikat memperkirakan ekonomi negara tersebut akan mengalami resesi pada pertengahan tahun depan.

Sementara itu 69% dari direktur keuangan tersebut bersiap untuk menghadapi resesi pada akhir 2020. Laporan tersebut memperkuat survei-survei sebelumnya yang memprediksi bahwa tahun depan sebagai periode yang bermasalah.

Profesor John Graham dari Duke University mengatakan para CFO makin yakin akan adanya resesi pada 2020 sebagai konsekuensi dari ketidakpastian ekonomi dan politik. Termasuk dari adanya perang dagang.

"Perusahaan-perusahaan di Amerika Serikat mungkin akan menahan ekspansi dan berbagai pengeluaran," katanya.

Para eksekutif perusahaan dari berbagai sektor menunjukkan kekhawatiran tentang kemampuan mereka untuk terus merekrut tenaga kerja. Empat puluh lima persen CFO di AS yang disurvei oleh Duke mengatakan perhatian utama mereka saat ini adalah kemampuan untuk merekrut dan mempertahankan karyawan yang berkualitas. 

Persentase tersebut turun dari rekor tertinggi sepanjang masa yakni sebesar 53% pada dua kuartal yang lalu. Dengan adanya kekurangan tenaga kerja yang berkualitas, para eksekutif bisnis juga sangat mendukung kebijakan imigrasi yang lebih akomodatif.

Misalnya, 83% CFO di AS mendukung Amerika yang menawarkan kebijakan untuk memungkinkan mahasiswa pascasarjana asing dalam bidang sains, teknologi, teknik, dan matematika untuk bekerja di Amerika Serikat dengan lebih cepat.

Kekhawatiran utama lainnya di kalangan eksekutif adalah kebijakan pemerintah dan ketidakpastian ekonomi. "Kebijakan perdagangan AS yang proteksionis tetap menjadi risiko utama karena perselisihan perdagangan AS-China semakin meningkat," tulis Lewis Alexander, kepala ekonom AS di Nomura, dalam laporannya.

Nomura memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Amerika akan melambat menjadi 1,6% pada tahun 2020 alias mengalami penurunan tajam dari 2,6% pada tahun lalu.




TERBARU

[X]
×