Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
KONTAN.CO.ID - Malaysia berencana untuk memperketat regulasi semikonduktornya.
Mengutip Reuters yang melansir laporan Financial Times pada Minggu (23/3/2025), langkah ini dilakukan pemerintah Negeri Jiran karena mendapat tekanan dari AS untuk menghentikan aliran chip yang penting bagi pengembangan kecerdasan buatan ke China.
Menurut laporan tersebut, Menteri Perdagangan Malaysia Zafrul Aziz mengatakan bahwa pemerintah AS menuntut Malaysia untuk melacak dengan cermat pergerakan chip Nvidia kelas atas yang masuk ke negara itu karena ada kecurigaan bahwa banyak yang berakhir di China.
"[AS] meminta kami untuk memastikan bahwa kami memantau setiap pengiriman yang datang ke Malaysia jika melibatkan chip Nvidia," kata Aziz kepada surat kabar tersebut.
Dia menambahkan, "Mereka ingin kami memastikan bahwa server berakhir di pusat data yang seharusnya dan tidak tiba-tiba pindah ke tempat lain."
Nvidia tidak segera menanggapi permintaan komentar dari Reuters.
Baca Juga: Mengapa Warga Batam Pilih Mudik Lewat Malaysia? Ini Alasannya
Amerika Serikat sedang menyelidiki apakah DeepSeek, yang kinerja model AI-nya mengguncang dunia teknologi pada bulan Januari, telah menggunakan chip AS yang dilarang.
Malaysia saat ini sedang menyelidiki apakah undang-undang setempat dilanggar dalam pengiriman server yang terkait dengan kasus penipuan Singapura, karena mungkin berisi chip canggih yang tunduk pada kontrol ekspor AS.
Jaksa Singapura mengatakan kepada pengadilan pada awal Maret bahwa kasus di mana perusahaan-perusahaan yang berbasis di Singapura dituduh secara curang memasok server AS ke Malaysia melibatkan transaksi senilai US$ 390 juta.
Tonton: Presiden Prabowo Angkat Bicara Soal Penembakan WNI di Malaysia
Media Singapura telah menghubungkan kasus tersebut dengan kemungkinan transfer chip kecerdasan buatan Nvidia ke perusahaan kecerdasan buatan China DeepSeek.