Reporter: Galvan Yudistira | Editor: Tri Adi
Mulai getol lagi dalam berbisnis, lima tahun kemudian atau tepatnya pada 2009, Chen kembali diserang serangan penyakit yang sama. Serangan kedua ini lebih sakit dan durasi waktunya cukup lama.
Serangan kedua ini membuat Chen secara emosional cukup tertekan. Saat itu, Chen melihat beberapa perusahan internet China seperti Tancent, Alibaba dan Baidu sedang bersaing untuk memperebutkan pasar yang belum dimasuki oleh Shanda.
Keluarganya yang memang sangat peduli dengan penyakit yang dideritanya, kemudian menyarankan agar Chen pindah ke Singapura untuk menenangkan diri dan untuk berobat. Pada tahun 2010, Chen memutuskan hijrah ke Singapura.
Setelah tahun 2012, Chen memutuskan untuk melakukan delisting saham Shanda senilai US$ 2,3 miliar. Dia juga menjual saham Shanda Games dan hengkang dari manajemen.
Pada era tersebut, di bidang gim internet, Shanda sudah ketinggalan jauh dari beberapa rivalnya yang saat itu sudah memindahkan platform dari personal computer (PC) ke telepon pintar alias smartphone.
Di beberapa tahun terakhir ini, Chen tercatat fokus mengembangkan bisnis dibidang kesehatan otak. Salah satu realisasi Chen di bisnis ini adalah mendanai beberapa perusahaan rintisan (startup) terkait kesehatan otak.
Beberapa perusahaan rintisan yang sudah didanai oleh Chen diantaranya perusahaan startup asal Israel yang bernama ElMindA. Perusahaan rintisan tersebut menjalankan usaha untuk mencegah penyakit otak seperti Alzheimer Parkinson.
Tercatat sejak berdiri, Shanda sudah membenamkan banyak investasi kepada ratusan perusahaan startup di seluruh dunia.
(Bersambung)