kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Dokter ramai-ramai minta vaksin flu disetop, pemerintah Korsel menolak


Sabtu, 24 Oktober 2020 / 06:48 WIB
Dokter ramai-ramai minta vaksin flu disetop, pemerintah Korsel menolak
ILUSTRASI. Kecemasan atas suntikan vaksin flu musiman semakin meningkat pada hari Jumat (23/10/2020). REUTERS/Kim Hong-Ji/File Photo


Sumber: Yonhap,The Guardian,Yonhap | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - SEOUL. Kecemasan atas suntikan vaksin flu musiman semakin meningkat pada hari Jumat (23/10/2020) seiring bertambahnya angka kematian warga Korea Selatan pasca mendapatkan suntikan menjadi lebih dari 30. 

Yonhap memberitakan, sejak dugaan kematian pertama akibat tembakan flu dilaporkan Jumat lalu, 36 orang telah meninggal per Jumat (23/10/2020) pada pukul 13.00 siang. Jumlahnya mengalami kenaikan 9 angka dari penghitungan Kamis pukul 4 sore, menurut Badan Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Korea (KDCA).

Pejabat Korea Selatan pada Kamis (22/10/2020) menolak untuk menangguhkan upaya vaksin influenza musiman, meskipun ada seruan untuk penghentian, termasuk seruan dari sekelompok dokter utama. Seruan ini dilakukan setelah angka kematian pasca disuntikkannya vaksin sudah mencapai angka 30 orang. 

Melansir The Guardian, Otoritas Kesehatan Korsel mengatakan mereka tidak menemukan hubungan langsung antara kematian dengan pemberian vaksin.

Baca Juga: Kematian tembus 30, ketakutan publik Korea Selatan atas vaksin flu meningkat

Informasi saja, vaksin flu adalah bagian dari kampanye untuk menyuntik 19 juta warga Korsel (baik remaja dan warga lanjut usia) secara gratis.

"Jumlah kematian telah meningkat, tetapi tim kami melihat kemungkinan kecil bahwa kematian akibat suntikan vaksin," kata direktur badan tersebut, Jeong Eun-kyeong, kepada parlemen, seperti yang dikutip dari The Guardian.

Korea Selatan memesan vaksin flu kelima tahun ini untuk menangkal apa yang mereka sebut "twindemic", atau kemungkinan bahwa orang dengan flu mengembangkan komplikasi virus corona dan membebani rumah sakit di saat musim dingin.

Baca Juga: Korban tewas jadi 32 orang, dokter & politisi Korsel minta program vaksin flu disetop

“Saya mengerti dan menyesal bahwa orang-orang khawatir tentang vaksin itu,” kata menteri kesehatan Park Neung-hoo, yang mengonfirmasi bahwa program gratis itu akan terus berlanjut.

"Kami sedang mencari penyebabnya, kami akan sekali lagi memeriksa secara menyeluruh seluruh proses yang melibatkan berbagai lembaga pemerintah, dari produksi hingga distribusi," tambah Park Neung-hoo.




TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

[X]
×