kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.105.000   12.000   0,57%
  • USD/IDR 16.445   10,00   0,06%
  • IDX 7.958   20,58   0,26%
  • KOMPAS100 1.114   3,04   0,27%
  • LQ45 807   -1,86   -0,23%
  • ISSI 274   1,94   0,72%
  • IDX30 419   -0,43   -0,10%
  • IDXHIDIV20 486   -0,13   -0,03%
  • IDX80 122   -0,29   -0,24%
  • IDXV30 132   -0,91   -0,68%
  • IDXQ30 136   0,08   0,06%

Dolar AS Tertekan ke Level Terendah Multi-Bulan Jelang Keputusan Suku Bunga The Fed


Selasa, 16 September 2025 / 19:38 WIB
Diperbarui Selasa, 16 September 2025 / 19:38 WIB
Dolar AS Tertekan ke Level Terendah Multi-Bulan Jelang Keputusan Suku Bunga The Fed
ILUSTRASI. Nilai tukar dolar Amerika Serikat (AS) melemah tajam pada Selasa (16/9/2025), menyentuh posisi terendah lebih dari dua bulan terhadap poundsterling dan euro, serta terperosok ke level terendah 10 bulan terhadap dolar Australia. REUTERS/Leonhard Foeger/File Photo


Sumber: Reuters | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - Nilai tukar dolar Amerika Serikat (AS) melemah tajam pada Selasa (16/9/2025), menyentuh posisi terendah lebih dari dua bulan terhadap poundsterling dan euro, serta terperosok ke level terendah 10 bulan terhadap dolar Australia.

Pelemahan ini terjadi seiring menguatnya ekspektasi pasar bahwa The Fed akan memangkas suku bunga pada pekan ini.

Baca Juga: Emas Sentuh Rekor Tertinggi, Dolar Melemah Jelang Keputusan The Fed

Indeks dolar AS, yang mengukur pergerakan greenback terhadap enam mata uang utama, turun ke 97,044.

Angka ini merupakan posisi terendah sejak 7 Juli, setelah Presiden AS Donald Trump kembali mendesak The Fed untuk mengambil langkah pelonggaran moneter yang lebih agresif.

Pasar memperkirakan The Fed akan memangkas suku bunga acuan sebesar 25 basis poin pada Rabu (17/9) waktu setempat.

Sentimen tersebut semakin menguat setelah data pasar tenaga kerja AS menunjukkan pelemahan signifikan dalam beberapa pekan terakhir.

“Fokus utama tetap pada pertemuan The Fed Rabu nanti. Yang penting adalah bagaimana nada yang disampaikan Powell,” ujar Mohit Kumar, Strategis Jefferies.

Baca Juga: Dolar AS Loyo, Harga Emas Pecah Rekor Lagi

Ia menambahkan, jika Ketua The Fed Jerome Powell lebih menekankan risiko inflasi atau ketidakpastian prospek pertumbuhan, pasar bisa saja mengurangi ekspektasi pemangkasan suku bunga lebih lanjut.

Di sisi lain, poundsterling menguat 0,28% ke level US$ 1,3636, tertinggi sejak 8 Juli. Data terbaru menunjukkan pasar tenaga kerja Inggris kembali melemah, yang berpotensi meredakan kekhawatiran Bank of England (BoE) terkait tekanan inflasi yang persisten.

Kantor Statistik Nasional Inggris melaporkan jumlah pekerja pada daftar gaji perusahaan turun selama tujuh bulan berturut-turut.

Pertumbuhan upah dasar di sektor swasta juga melambat menjadi 4,7% pada periode Mei–Juli, dari 4,8% pada tiga bulan sebelumnya. BoE sendiri diperkirakan menahan suku bunga pekan ini setelah melakukan pemangkasan pada Agustus lalu.

Sementara itu, euro naik hingga 0,4% ke level US$ 1,1809, tertinggi sejak 1 Juli. Data terbaru menunjukkan produksi industri zona euro naik tipis pada Juli.

Baca Juga: Kurs Rupiah Spot Melemah di Tengah Penguatan Mata Uang Asia, Selasa (16/9)

Sementara indeks sentimen investor Jerman versi ZEW juga meningkat tak terduga pada September, menandakan adanya optimisme hati-hati.

Dolar Australia sempat menguat hingga US$ 0,6677, level tertinggi sejak 8 November, meski akhirnya terkoreksi tipis 0,06% ke US$ 0,6674.

Terhadap franc Swiss, dolar AS melemah 0,5% ke level 0,7905. Sedangkan terhadap yen Jepang, dolar turun 0,3% ke posisi 146,950, terendah sejak 3 Juli.

Pelemahan ini terjadi menjelang keputusan kebijakan Bank of Japan (BoJ) pada Jumat mendatang, di mana pasar memperkirakan BoJ masih akan menahan suku bunga di level 0,5%.

Di Jepang, dinamika politik juga turut menjadi perhatian pasar. Menteri Pertanian serta Kepala Sekretaris Kabinet resmi bergabung dalam bursa pencalonan pemimpin Partai Demokrat Liberal untuk menggantikan Perdana Menteri Shigeru Ishiba yang mengundurkan diri bulan lalu.

Selanjutnya: Airlangga Sebut Program Magang Lulusan Baru Ditargetkan Berjalan pada Kuartal IV 2025

Menarik Dibaca: Riset OCBC, Generasi Muda yang Investasi Emas Batangan Meningkat




TERBARU
Kontan Academy
Business Contract Drafting GenAI Use Cases and Technology Investment | Real-World Applications in Healthcare, FMCG, Retail, and Finance

[X]
×