kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.897.000   3.000   0,16%
  • USD/IDR 16.290   90,00   0,56%
  • IDX 7.863   -35,43   -0,45%
  • KOMPAS100 1.108   -2,58   -0,23%
  • LQ45 815   -5,83   -0,71%
  • ISSI 266   0,14   0,05%
  • IDX30 422   -2,47   -0,58%
  • IDXHIDIV20 487   -0,56   -0,11%
  • IDX80 123   -0,13   -0,11%
  • IDXV30 129   2,56   2,02%
  • IDXQ30 136   -0,45   -0,33%

Dolar Melemah Selasa (19/8), Menanti Kejelasan dari KTT Ukraina dan Simposium The Fed


Selasa, 19 Agustus 2025 / 16:59 WIB
Dolar Melemah Selasa (19/8), Menanti Kejelasan dari KTT Ukraina dan Simposium The Fed
ILUSTRASI. FILE PHOTO: A U.S. Dollar note is seen in this June 22, 2017 illustration photo. REUTERS/Thomas White/Illustration/File Photo


Sumber: Reuters | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - Nilai tukar dolar AS melemah terhadap mata uang utama lainnya pada Selasa (19/8/2025), seiring pasar mencerna hasil pertemuan puncak antara Amerika Serikat, Eropa, dan Ukraina, sambil menunggu sinyal kebijakan dari simposium tahunan Federal Reserve akhir pekan ini.

Euro dan pound sterling bergerak tipis, masing-masing naik 0,2% ke US$1,1683 dan 0,1% ke US$1,3520. Yen Jepang dan franc Swiss juga sedikit menguat.

Baca Juga: Kurs Rupiah Melemah ke Atas Rp 16.200 Per Dolar AS Hari Ini (19/8)

Presiden AS Donald Trump pada Senin (18/8) menyampaikan kepada Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy bahwa AS akan membantu menjamin keamanan Ukraina dalam kesepakatan perdamaian dengan Rusia.

Janji itu disampaikan Trump dalam pertemuan di Gedung Putih bersama Zelenskiy dan sejumlah pemimpin Eropa, usai dirinya bertemu Presiden Rusia Vladimir Putin di Alaska pada Jumat lalu.

Namun perkembangan tersebut belum memberikan arah yang jelas bagi pasar valuta asing. Di sisi lain, bursa saham Eropa justru mencatatkan kenaikan tipis.

“Dengan biaya energi di Eropa yang relatif rendah dan pasokan tidak terganggu, perkembangan perang Rusia–Ukraina saat ini kemungkinan tidak akan menjadi penggerak utama pasar,” ujar Samy Chaar, Kepala Ekonom Lombard Odier.

Likuiditas pasar juga lebih tipis lantaran banyak investor masih berlibur musim panas di belahan bumi utara.

Baca Juga: Rupiah Ditutup Melemah ke Rp 16.246 Per Dolar AS Hari Ini (19/8), Terlemah di Asia

Dari sisi makroekonomi, pasar menanti simposium tahunan The Fed di Jackson Hole.

Ketua The Fed Jerome Powell dijadwalkan memberikan pandangan soal prospek ekonomi dan kerangka kebijakan bank sentral.

Analis memperkirakan Powell tidak akan memberikan sinyal pasti arah suku bunga sebelum melihat data ekonomi Agustus, meski pasar uang memperkirakan peluang pemangkasan suku bunga bulan depan masih di atas 80% berdasarkan CME FedWatch Tool.

“Pasar berharap ada tanda bahwa pemangkasan suku bunga September sudah pasti. Saya tidak yakin pasar akan mendapatkannya,” kata Chaar.

Analis DBS dalam catatan risetnya memperkirakan Powell akan menyampaikan pesan hati-hati, yakni tetap membuka opsi pemangkasan suku bunga untuk mengantisipasi pelemahan pasar tenaga kerja, tetapi sekaligus mengingatkan risiko jika pemangkasan dilakukan terlalu cepat atau berlebihan.

Risalah rapat The Fed bulan Juli akan dirilis Rabu malam waktu setempat, yang bisa memberi gambaran arah kebijakan meski rapat tersebut berlangsung sebelum rilis data ketenagakerjaan yang lebih lemah.

Baca Juga: Rupiah Melemah Jelang Keputusan BI, Bursa Asia Bervariasi Menanti The Fed

Di pasar lain, dolar Hong Kong menjadi salah satu penggerak signifikan, menguat 0,3% ke 7,7944 per dolar AS setelah suku bunga antarbank melonjak ke level tertinggi tiga bulan.

Aset kripto justru bergerak negatif. Bitcoin turun 1,5% menandai penurunan tiga hari beruntun setelah mencetak rekor tertinggi pekan lalu, sementara ether jatuh 2,7%.

Dolar Australia dan Selandia Baru relatif stabil, sedangkan krona Swedia menguat 0,3% ke 9,5360 per dolar AS.

Selanjutnya: Investor Tunggu Sinyal The Fed, Saham Emiten Emas PSAB Meroket Sementara ANTM Turun

Menarik Dibaca: Promo Daikin AC Nusantara Prestige, Cashback Hingga Rp 2,5 Juta




TERBARU
Kontan Academy
Mengelola Tim Penjualan Multigenerasi (Boomers to Gen Z) Procurement Strategies for Competitive Advantage (PSCA)

[X]
×