Reporter: SS. Kurniawan | Editor: S.S. Kurniawan
KONTAN.CO.ID - BERLIN. Jumlah kasus virus corona baru terkonfirmasi di Jerman melesat menjadi 67.366 dan 732 orang meninggal karena penyakit tersebut.
Melansir Channelnewsasia.com, Robert Koch Institute (RKI), Rabu (1/4), melaporkan, kasus virus corona bertambah 5.453 pada Selasa (31/3) dibanding hari sebelumnya, sementara jumlah kematian naik 149.
Pandemi virus corona telah menewaskan lebih dari 30.000 orang di Eropa, dengan lebih dari tiga perempat kematian ada di Italia dan Spanyol.
Baca Juga: Sukses, langkah pembatasan Belanda pangkas separuh infeksi virus corona
Sebanyak 30.063 kematian akibat virus corona terjadi di Eropa dengan total 458.601 kasus, menjadikannya sebagai benua yang paling terpukul oleh Covid-19.
Hanya, keputusan Jerman untuk menutup perbatasan dan membatasi perjalanan untuk mengekang penyebaran virus corona berarti ribuan pekerja musiman, terutama dari Eropa Timur, tidak bisa mulai menanam dan memanen sayur juga buah.
Hal ini bisa menyebabkan harga buah-buahan dan sayur mayur naik, Presiden Asosiasi Pertanian Jerman (DBV) Joachim Rukwied mengatakan kepada harian Neue Osnabruecker Zeitung, Rabu (1/4), seperti dilansir Channelnewsasia.com.
Baca Juga: Trump: Ini akan jadi dua minggu yang sangat, sangat menyakitkan
Komisi Uni Eropa menyatakan, negara-negara Uni Eropa harus mengizinkan ratusan ribu pekerja migran musiman yang menanam atau memanen tanaman melintasi perbatasan, meskipun ada langkah-langkah nasional untuk mengatasi virus corona
Negara-negara di Uni Eropa telah menetapkan kontrol perbatasan yang ketat untuk membendung wabah virus corona, yang juga mengakibatkan pasokan makanan dan medis tertunda.
"Kami rasa kami akan menghadapi berkurangnya pasokan buah dan sayur secara keseluruhan," kata Rukwied. Beberapa petani mempertimbangkan untuk membatalkan pesanan benih dan tanaman karena pekerja berkurang.
Baca Juga: Kasus corona melonjak, Central Park New York jadi rumahsakit lapangan
Menteri Pertanian Jerman Julia Kloeckner menyebutkan, dia sedang meminta persetujuan Kementerian Dalam Negeri mengenai masalah ini. "Karena kita tidak bisa melakukannya tanpa pekerja pertanian musiman tambahan," ujarnya.
Menurut Kloeckner, Jerman perlu menemukan keseimbangan antara kebutuhan untuk mencegah penyebaran virus corona dan kebutuhan pekerja musiman guna membantu di lahan pertanian.
"Kita harus menemukan jawaban, kita tidak bisa membiarkan petani bergantung pada ini," sebut Kloeckner kepada stasiun televisi ARD.
Baca Juga: Redam kecemasan publik, China laporkan kasus virus corona tanpa gejala