Sumber: Reuters | Editor: S.S. Kurniawan
KONTAN.CO.ID - SEOUL. Korea Selatan melaporkan kasus virus corona baru harian tertinggi dalam 49 hari terakhir pada Rabu (27/5), dengan kemunculan kluster baru di pusat logistik milik salah satu perusahaan e-commerce terbesar di negara itu.
Melansir Reuters, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Korea Selatan (KCDC) mengonfirmasi 40 kasus baru virus corona. Sehingga, total infeksi di negeri ginseng menjadi 11.265 kasus. Sehari sebelumnya, negara itu mencatat 19 kasus anyar.
Sejauh ini, menurut KCDC, setidaknya 36 kasus virus corona terkait dengan kluster di pusat logistik yang dioperasikan Coupang, perusahaan e-commerce yang mendapat dukungan dari SoftBank, di Bucheon, sebelah Barat Seoul.
Baca Juga: WHO: Keputusan akhir tentang bahaya dan manfaat hydroxychloroquine segera kami buat
Sekitar 3.600 orang di fasilitas tersebut sedang menjalani tes virus. Perusahaan itu mengatakan, mereka menutup pusat logistiknya pada Senin (25/5) dan memulai langkah-langkah desinfeksi terkuat yang direkomendasikan oleh pihak berwenang.
Coupang diuntungkan dari tren tanpa kontak yang didorong wabah virus corona di Korea Selatan, dengan pesanan melonjak untuk bahan makanan dan produk lainnya. Juru bicara Coupang bilang, pusat logistik di Bucheon buka awal Maret dan bertanggungjawab atas pengiriman ke Seoul Barat.
Kasus pertama terkait pusat logistik Coupang terdiagnosis pada Sabtu (23/5), dan diduga ada hubungannya dengan kluster klub malam Seoul yang merebak awal bulan ini.
Baca Juga: Arab Saudi longgarkan lockdown, ibadah umrah dan ziarah masih dilarang
Para pejabat kesehatan Korea Selatan memperingatkan, kasus-kasus yang terkait dengan pusat logistik Coupang bisa meningkat.
"Kami sangat gelisah tentang infeksi di masyarakat dan kami terus mengawasi situasi ini," kata Wakil Menteri Kesehatan Korea Selatan Kim Kang-lip dalam konferensi pers, Rabu (27/5), seperti dikutip Reuters.
Kim mengatakan, pihak berwenang mencurigai pusat logistik itu tidak mematuhi prinsip-prinsip karantina "dasar", dan menambahkan penyelidikan sedang dilakukan.
Baca Juga: Presiden Duterte tidak akan membuka aktivitas sekolah sebelum vaksin corona ditemukan
Namun, juru bicara Coupang memastikan, pusat logistiknya menjalani desinfeksi setiap hari dan semua karyawan mengenakan masker juga sarung tangan serta memeriksakan suhu tubuh.
Meskipun ada lonjakan kasus baru, lebih dari dua juta siswa kembali ke kelas pada Rabu (27/5), yang terbaru dalam pembukaan sekolah secara bertahap.