Reporter: SS. Kurniawan | Editor: S.S. Kurniawan
Michael Ryan, Kepala Program Kedaruratan WHO, menyatakan, tidak seperti flu yang menyebar jauh lebih mudah, jadi sangat mungkin untuk memperlambat penyebaran virus corona baru.
"Saat ini, saya pikir kami masih sangat banyak di awal atau tengah dari pertarungan ini," katanya yang memperingatkan jangan cepat puas terhadap penurunan kasus baru virus corona di beberapa negara.
Baca Juga: Sedih, banyak rumahsakit di Indonesia tak punya peralatan memadai hadapi virus corona
"Saya tidak khawatir dengan kata itu (pandemi), saya lebih khawatir tentang reaksi dunia terhadap kata itu," tegas Ryan kepada wartawan di Jenewa, Swiss, seperti dikutip Channelnewsasia.com.
"Pandemi tidak berarti bahwa kita mengatakan itu baik-baik saja untuk hidup dengannya, kita bisa menahannya (penyebaran virus corona)," ujar Tedros. "Tidak ada bendera putih. Kami tidak menyerah".
WHO mendefinisikan pandemi sebagai situasi saat "populasi di seluruh dunia kemungkinan akan terkena infeksi dan berpotensi sebagian dari mereka jatuh sakit," kata Ryan.
Tapi, pandemi bukanlah istilah resmi WHO, dan itu tidak memicu tindakan spesifik apa pun. WHO telah mengeluarkan tingkat siaga tertinggi atas virus corona yang menyatakan, dunia berada pada "risiko tinggi".
Baca Juga: Periksa ke mana kalau alami gejala virus corona? Ini protokolnya